Kota Sukabumi akan Bangun 610 Rutilahu, Anggarannya Capai Rp 10,6 Miliar

Kamis 03 Juni 2021, 20:27 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Sukabumi melakukan survei untuk pembangunan rumah tidak layak huni atau rutilahu. Berdasarkan data yang diberikan pada Kamis, 3 Juni 2021, ada 610 unit rutilahu, tersebar di sembilan kelurahan, yang akan dibangun oleh anggaran yang bersumber dari Bantuan Gubernur Provinsi Jawa Barat.

Kepala Seksi Perumahan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Sukabumi Yusup Chaery merinci lokasi 610 rutilahu tersebut. "Kegiatan rutilahu Bantuan Gubernur Provinsi Jawa Barat tahun 2021 yang sekarang sedang berjalan sebanyak 610 unit tersebar di sembilan kelurahan," kata Yusup.

Rinciannya, Kelurahan Baros (50), Limusnunggal (60), Babakan (70), Cibeureum Hilir (90), Gedongpanjang (90), Sudajaya Hilir (70), Jayamekar (50), Jayaraksa (50), dan Selabatu (80). "Itu masih dalam tahap verifikasi untuk persiapan pelaksanaan pembangunan," ujar Yusup.

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Sukabumi bersama koordinator lapangan dan fasilitator masing-masing kelurahan saat ini sedang melakukan survei untuk persiapan pembangunan. Sementara total bantuan untuk rutilahu ini mencapai Rp 10.675.000.000.

"Jadi sampai sejauh mana persiapan di lapangan tentang rumah-rumah yang akan dibangun, sesuai dengan usulan dan teknis yang diatur oleh Kementrian PUPR," kata Yusup. Dari 610 unit rutilahu, masing-masing akan memperoleh bantuan sebesar Rp 17.500.000. 

"Yang Rp 700 ribu untuk upah kerja, Rp 300 ribu untuk operasional BKM, dan Rp 16,5 juta diserahkan kepada penerima manfaat berupa barang," tambah dia.

Baca Juga :

Yusup menyebut ada tiga cara mengklasifikasikan sebuah rumah disebut tidak layak huni. Pertama soal keselamatan bangunan, di mana terdiri dari struktur, fondasi, dan lain-lain. Kedua soal kesehatan berupa ventilasi dan pencahayaan. Ketiga soal kecukupan ruang.

"Di aturan, kecukupan ruang itu adalah 9 meter persegi per orang. Jadi kalau jiwanya lebih banyak, berarti kecupkupan ruangnya bisa dikatagorikan rumah tidak layak huni," jelasnya.

Yusup juga menjelaskan salah satu syarat bisa memperoleh bantuan rumah tidak layak huni adalah kepemilikan rumah harus sendiri. "Minimal punya girik, akta jual beli serta sertifikat, tidak mempunyai rumah lebih dari satu, dan keberadaan tanah itu tidak di atas tanah negara," kata dia.

Dikutip dari Kompas, tanah girik adalah surat kuasa atas lahan, termasuk penguasaan tanah secara turun-temurun maupun secara adat. Surat girik tanah juga menjadi bukti sebagai pembayar pajak PBB atas bidang tanah yang diklaim tersebut beserta bangunan di atasnya.

Yusup menyebut pembangunan ini juga dimaksudkan membantu masyarakat berpenghasilan rendah dan menumbuhkembangkan peran  masyarakat berupa swadaya yang meliputi bantuan tenaga gotong royong.

"Jadi kepedulian warga sekitar dalam meringankan pelaksanaan pembangunan rumah tidak layak huni tersebut," pungkasnya.

Catatan redaksi: naskah berita ini diubah pada Kamis, 3 Juni 2021 pukul 22.23 WIB. Perubahan terjadi pada paragraf terakhir berupa penambahan pernyataan dari narasumber.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)