Waluran, Dunia Mengenal Sukabumi dari Biji Padi-padian Bernama Hanjeli

Jumat 28 Mei 2021, 15:03 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Saat ini menyebut nama Waluran Kabupaten Sukabumi Jawa Barat menjadi identik dengan Hanjeli. Tanaman dari suku padi-padian ini tak hanya tumbuh di Waluran tapi juga terus dikelolah dengan baik, hingga menjadi aset biodiversity kawasan CPUGG (Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark) atau Geopark Ciletuh di Sukabumi.

Waluran adalah satu dari 8 kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang masuk kawasan CPUGG. Kekinian, Waluran makin menunjukkan eksistensinya sebagai pendukung CPUGG sebagai sentra pangan alternatif, yaitu Hanjeli.

Masyarakat sunda mengenalnya dengan nama Hanjeli (Coix lacryma-Jobi L.) merupakan sejenis tumbuhan biji-bijian tropis dari suku padi-padian atau Poaceae. Berasal dari Asia Timur dan Malaya, terus tersebar ke berbagai penjuru dunia. 

Beberapa varietas memiliki biji yang dapat dimakan dan dijadikan sumber karbohidrat dan juga obat. Di Indonesia, Hanjeli dikenal dengan nama Jali atau Jali-jali.

photoRagam olahan makanan berbahan hanjeli produksi warga Waluran Sukabumi - (akun facebook desa wisata hanjeli)</span

Dikembangkan secara serius oleh kelompok tani di wilayah Kecamatan Waluran. Dari lahan setengah hektar terus berkembang di sejumlah tempat khususnya Desa Waluran Mandiri yang kini dikenal dengan nama desa wisata Hanjeli.

Oleh petani setempat, tanaman Hanjeli saat ini diolah menjadi aneka makanan, selain pengganti nasi dan bubur, hanjeli juga jadi beragam cemilan, mulai dari rengginang, peuyeum,Tepung Hanjeli, bahkan Yogurt Hanjeli yang kini dalam pengembangan.

Keberhasilan petani Waluran mengembangkan Hanjeli mengundang banyak pengunjung, baik wisatawan maupun peneliti (akademisi), lokal hingga mancanegara. Sebut saja Profesor Katsuhiko Asahi dari Izu Peninsula Geopark Japan pernah sengaja mengunjungi desa wisata hanjeli di Waluran Mandiri untuk melihat dan mencicipi olahan bahan pangan ini. 

Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Simpenan, Jampangkulon dan Surade, Ciracap dan Ciemas ini memiliki potensi lainnya yang belum dikembangkan dengan baik. Kecamatan Waluran terdiri dari enam desa yang masing-masing memiliki potensi dan fokus pengembangan, yaitu Desa Waluran, Sukamukti, Caringinnunggal, Waluran Mandiri, dan Mangunjaya.

Baca Juga :

Secara geografis Waluran terdiri dari 30 persen hamparan dan 70 persen perbukitan. Mayoritas penduduk adalah petani, dimana data akhir tahun 2020. jumlah penduduk waluran adalah 28.739 jiwa terdiri, terdiri dari laki-laki 14.698 dan 14.041 perempuan.

Camat Waluran, Prama Rezamudra menjelaskan selain Hanjeli masih banyak produk pangan lainnya yang juga diproduksi warga dan jadi kuliner pendukung wisata. Mulai dari olahan beras hitam, Enye, Opak Ranginang, Cimplung, Keripik Rebung, Wedang Jahe dan Oyek.

"Sebenarnya masih banyak lagi, sudah kita inventarisasi dan masuk rencana pengembangan usaha menengah mikro yang akan dikembangkan oleh Kecamatan Waluran," jelas Camat Prama Rezamudra kepada sukabumiupdate.com, Jumat (29/5/2021).

photoGeowisata Batu Bubut di Waluran Sukabumi, bebatuan purba di Selatan Sukabumi - (sukabumiupdate)</span

Menyiapkan produk lokal ini menjadi bagian penting karena pemerintah baik pusat, provinsi dan Kabupaten Sukabumi juga tengah merencanakan pembangunan sejumlah objek wisata, baik alam maupun pertanian.  

"Di Waluran itu ada Benteng pert Jepang, Goa Monyet, Goa Cipicung, Curug Tri In one, Curug puncak jeruk, Curug Cinta, Cekdam, Curug Pari, Puncak Julang, Bonpis dan Kampung Gondang. Waluran juga punya spot geologi kawasan bebatuan purba yang dikenal dengan nama batu bubut, yang menurut Camat akan dikembangkan oleh pemerintah dalam waktu dekat. 

Geowisata Batu Bubut, Kawasan berada di Kampung Samelang, Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran menonjolkan keunikan batu purba yang tertata dengan rapi di lahan seluas 10 hektar kurang lebih. Riset menyebutkan bebatuan ini merupakan batuan debu gunung api yang terbentuk 20 juta tahun lalu dibawah permukaan laut dan tersebar sehingga seperti labirin.

"Untuk saat ini memang ada rencana penataan objek wisata Cekdam Waluran Mandiri, Batu Bubut Desa Mekarmukti, namun masih tertahan penanganan COVID-19. "Mudah mudahan kondisi secara normal, pembangunan bisa berjalan sesuai rencana," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih25 April 2024, 22:18 WIB

PKB Gagas Poros Ketiga, Siapkan Figur untuk Lawan Asjap dan Iyos di Pilkada Sukabumi

ewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Sukabumi saat ini tengah membuka penjaringan bakal calon bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan diusung dalam Pilkada 2024.
Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) | Foto : Ist
Bola25 April 2024, 21:54 WIB

Kalahkan Borneo FC 2-1, Persib Segel Runner-up Regular Series Liga 1 2023/2024

Dua gol Persib Bandung atas Borneo FC disumbangkan David da Silva menit 20 dan Ciro Alves (70).
Para pemain Persib merayakan gol ke gawang Borneo FC pada pertandingan pekan ke-33 Liga 1 2023/2024 di Stadion Si Jalak Harupat, (Sumber : PERSIB.co.id)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 21:39 WIB

Tiga Partai Bahas Draft Koalisi, Sepakat Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi?

Menjelang perhelatan Pilkada Sukabumi 2024, sejumlah elit partai tengah sibuk melakukan komunikasi dengan sesama partai untuk membangun koalisi.
Pertemuan Golkar PPP dan Gerindra membahas draf koalisi | Foto : Ist
Sukabumi25 April 2024, 21:19 WIB

Pemkot Sukabumi Beri Hadiah Untuk SKPD dengan Pendaftaran Pekerja Rentan Terbanyak

SKPD yang menerima hadiah dianggap telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendorong pendaftaran pekerja rentan ke dalam program jaminan sosial.
Pemberian hadiah bagi SKPD Pemkot Sukabumi dengan Pendaftaran Pekerja Rentan Terbanyak. (Sumber : Istimewa)
Bola25 April 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024, Klik Disini!

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Life25 April 2024, 20:59 WIB

Dapat Tekanan dari Orang Tua Lain, Berikut 4 Penyebab Penerapan Pola Asuh Helikopter

Pola asuh helikopter berarti orang tua sepenuhnya menyetir anak mereka agar menjadi orang yang mereka inginkan karena beberapa penyebab.
Ilustrasi penyebab penerapan pola asuh helikopter. | Sumber Foto: Freepik/@freepik
DPRD Kab. Sukabumi25 April 2024, 20:29 WIB

DPRD Sukabumi Apresiasi Capaian Otonomi Daerah dan Harapan untuk Kemajuan Lebih Mandiri

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi, Usep Wawan, menyampaikan apresiasi atas capaian otonomi daerah yang mandiri
Usep Wawan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional25 April 2024, 20:03 WIB

Surya Paloh Deklarasikan NasDem Dukung Penuh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Hal itu disampaikan Surya Paloh usai melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto, Kamis, 25 April 2024.
Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto saat menerima kedatangan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. (Sumber : IG Sufmi Dasco)
Sehat25 April 2024, 20:00 WIB

11 Kebiasaan Ini Bantu Jaga Gula Darah Anda Tetap Normal, Yuk Lakukan

Beberapa kebiasaan ini harus dimulai dari sekarang jiga ingin menjaga gula darah tetap normal.
Ilustrasi - Beberapa kebiasaan ini harus dimulai dari sekarang jiga ingin menjaga gula darah tetap normal.  (Sumber : Freepik/Lifestylememory)
Life25 April 2024, 19:46 WIB

Hindari 8 Aktivitas Berikut Agar Hubungan Orang Tua Dengan Anak Lebih Erat Harmonis

Ikuti tips berikut untuk memiliki hubungan yang lebih sehat dengan anak-anak Anda dalam jangka panjang.
Ilustrasi hubungan orang tua dengan anak | Foto : Sumber : Freepik/@tim kita