SUKABUMIUPDATE.com - Setelah 44 hari diculik oleh pemulung, AM kini sudah kembali ke pangkuan keluarganya di Citamiang Kota Sukabumi Jawa Barat. Bocah 11 tahun terlihat cukup bersemangat saat menceritakan pengalamannya bersama penculik, termasuk selama ramadhan dan Idul Fitri, dimana AM mengaku hanya tiga hari bocor atau tidak berpuasa.
Ditemui sejumlah awak media di rumahnya, AM tidak terlihat sebagai korban penculikan yang identik dengan penyiksaan oleh pelaku. Ditemani ibu dan kerabatnya, AM menceritakan awal ia berangkat dari Sukabumi pada 11 April hingga dijemput tim jatanras Polres Sukabumi kota saat ia bersama pelaku berada di Tangerang Provinsi Banten pada Senin sore kemarin, 24 Mei 2021.
Dengan lantang, AM menyebut perjalanannya dari Sukabumi, ke Bogor, Parung hingga ke Tangerang bersama pelaku itu sebuah pengalaman yang tampak mengasyikan. Ia punya banyak teman baru, sesama pemulung, tidur di emperan toko hingga menempati gubuk kosong, itu semua tampak tidak menakutkan.
"Dari Sukabumi naik Elf (angkutan umum) ke Bogor. Dari Bogor om bli (pelaku) ambil becak. kami naik becak ke Parung. Sempat pecah ban ganti ban dulu. Tidur di emperan toko, ke BSD sampai ke Tanggerang," jelas AM kepada awak media, Selasa (25/5/2021).
Selama perjalanan itu, AM mengaku tetap diajak berpuasa. Sahur di jalan, kemudian ikut membantu cari rongsokan. "Cuma tiga hari nggak puasa, karena nggak kuat," ungkap AM.
Pengalaman di Tangerang lebih seru menurut AM. Karena disana ia bertemu dengan anak-anak sebayanya yang juga hidup di jalan. Ia dan pelaku tinggal di sebuah gubuk yang menurut keterangan polisi berada di pinggir jalan raya Cadas Kukun Pasar Kemis Tangerang, Banten.
"Saya banyak kenalan sama anak-anak sana. Kami kalau mandi di sungai," lanjut AM.
Hingga tibalah hari lebaran dan pelaku membelikan AM sebuah handphone seharga Rp 400 ribu rupiah. AM bukan tidak ingin pulang dan tidak rindu kepada orang tua dan saudaranya, tapi ia merasa takut kalau pulang. "Pengen pulang tapi takut dimarahi karena sudah kabur lama sama om bli," aku AM.
AM baru sadar perjalanannya dengan pelaku berbahaya, saat sejumlah petugas kepolisian dari Tim Jatanras menggerebek pondokannya. "Kaget karena om polisinya sempat bawa pistol pas tangkap om bli. Kmi dibawa ke kantor polisi disana. Disuruh mandi sama om polisi, dibelikan baju trus dibawa pulang ke Sukabumi," beber bocah yang masih duduk di bangku SD ini lebih jauh.
Setelah mendapatkan penjelasan dari petugas, AM baru sadar bahwa keselamatannya dalam bahaya karena ikut dengan om bli (pelaku). Ia semakin sadar jika keputusannya meninggalkan rumah tanpa pamit adalah hal yang salah saat kembali bertemu dengan keluarganya pada Senin malam kemarin di Mapolres Sukabumi Kota.
"Saya kapok tidak mau diajak orang itu lagi saya sekarang mau tinggal di rumah saja," ucap AM.
Diakhir obrolan dengan para awak media, AM menyebut ingin punya handphone yang bagus agar bisa tetap bermain game online.
Seperti diberitakan sebelumnya, AM dibawa kabur oleh W alias Bima alias om bli yang dikenalnya karena suka main game online bersama. Pelaku bahkan dikenal sangat royal kepada AM dan rekan-rekannya, memafasilitasi main game online di warnet dekat rumahnya di Citamiang Kota Sukabumi.
Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Sukabumi Kota. Pelaku dilaporkan telah menculik dan membawa kabur AM oleh keluarganya.