SUKABUMIUPDATE.com - Blue Origin, perusahaan roket milik milarder dan CEO Amazon, Jeff Bezos, menargetkan akan mengkomersialkan tamasya ke luar angkasa dengan pesawat ruang angkasa New Shepard pada 20 Juli 2021 mendatang.
Dilansir dari New York Post, Blue Origin menawarkan perjalanan sub-orbital (penerbangan mencapai ruang angkasa, tapi dengan cara memotong lintas gravitasi, red), sehingga pesawat tidak perlu menyelesaikan satu putaran orbital atau mengitari Bumi terlebih dahulu untuk keluar dari zona atmosfer.
Rencananya, Blue Origin akan melelang satu kursi penerbangan pertamanya selama lima pekan. Hasil lelang tiket tersebut akan disumbangkan ke yayasan perusahaan luar angkasa.
Ariane Corbell, direktur Penjualan Tiket Blue Origin, masih belum mau membocorkan harga tiket tersebut. Menurutnya, informasi tentang penjualan tiket serta beberapa layanan yang akan didapatkan penumpang masih dijaga ketat oleh pihak perusahaan.
Namun pada tahun 2018 silam, Reuters pernah melaporkan bahwa Blue Origin berencana akan menetapkan harga 200 ribu USD atau sekira Rp 2,9 miliar, per orang untuk paket tamasya ke luar angkasa tersebut.
Perhitungan harga barusan berdasarkan harga yang ditawarkan Virgin Galactic Holdings, milik miliarder Richard Branson, yang juga akan menawarkan paket tamasya ke luar angkasa dalam waktu dekat.
Baca Juga :
Tetapi, Branson dan Virgin Galactic Holdings nampaknya telah merubah rencana harga penjualan tiket tersebut dikarenakan mereka tidak ingin kalah harga dengan Blue Origin sebagai rival mereka dalam pasar traveling ke luar angkasa ini.
Sejauh ini, Blue Origin telah melakukan berbagai pengujian, pekerjaan pengembangan serta uji terbang roket New Shepard.
Roket New Shepard dirancang untuk menerbangkan enam penumpang ke luar angkasa dengan tinggi kira-kira 62 mil atau sekira 100 kilometer di atas permukaan laut ke zona sub-orbital.
Di ruang sub-orbital, penumpang akan mengalami sensasi tidak memiliki bobot tubuh selama beberapa menit. Setelah itu, para penumpang akan melihat pemandangan luar biasa yakni lengkungan planet Bumi selama beberapa menit sebelum kapsul tersebut kembali ke Bumi dan mendarat dengan parasit.
Kapsul tersebut memiliki enam jendela observasi, menurut Blue Origin, ukuran jendela tersebut hampir tiga kali lebih besar dari jendela pesawat Boeing 747 dan akan menjadi jendela terbesar yang pernah digunakan oleh pesawat luar angkasa.
Pasar Blue Origin adalah orang-orang kaya dan selebriti, Cornell berharap penerbangan pertama pada Juli 2021 nanti akan membawa sejumlah filantropis.
Juragan SpaceX, Elon Musk, juga berencana akan melakukan penerbangan luar angkasa sipil pertama dalam sejarah pada akhir tahun 2021.
Roket SpaceX diketahui akan membawa empat orang awak, terdiri dari profesor sains perguruan tinggi terkemuka dan analis data dirgantara.
Disamping itu, Virgin Galactic juga telah memasang target penerbangan pelanggan pribadinya pada awal 2022 mendatang.
Virgin Galactic dengan pesawat SpaceShipTwo, akan memberikan para penumpangnya sensasi melayang di luar angkasa dengan gravitasi nol, sambil terbang di atas permukaan beberapa benua planet Bumi.
Diketahui, Virgin Galactic akan mematok biaya lebih dari 250 ribu USD atau sekira Rp 3,6 miliar, untuk pembukaan reservasi baru tamasya ke luar angkasa tersebut.