SUKABUMIUPDATE.com - Tim gabungan Satrekrim Polres Sukabumi dan Polsek Cibadak memburu pelaku pembunuhan atau penganiayaan berat yang menyebabkan tewasnya pelajar di Pamuruyan, Sabtu dinihari tadi. Kelompok pelaku diketahui membawa motor dan mengacungkan sajam atau senjata tajam saat meninggalkan korban bersimbah darah.
AF pelajar SMK swasta di Cisaat Kabupaten Sukabumi ditemukan tewas dengan tubuh penuh luka di gang Kampung Pamuruyan RT 01/01 tak jauh dari jalan raya Cibadak, sekira pukul 02.00 WIB. Dari pengumpulan informasi dan olah TKP, polisi mendapatkan informasi ada tawuran antar dua kelompok pelajar di lokasi tersebut sebelum korban ditemukan tewas.
Baca Juga :
Saat tiba di lokasi kejadian setelah mendapat laporan dari warga setempat, petugas dari Polsek Cibadak menemukan ceceran darah di pinggir jalan. Selanjutnya ke dalam gang rumah penduduk dan menemukan korban tergeletak bersimbah darah.
"Saat dilakukan pemeriksaan kondisi korban diketahui telah meninggal dunia di lokasi kejadian," jelas Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Rizka Fadhila kepada sukabumiupdate.com, Sabtu.
Riza menjelaskan dari TKP, petugas diperoleh informasi dari bahwa sekitar jam 01.00 WIB terdengar keributan atau perkelahian beberapa orang. Terdengar suara bising dari banyak sepeda motor yang berada di lokasi kejadian.
Warga maupun petugas tidak menemukan terduga pelaku atau teman korban. Hanya korban tergeletak di jalan gang bersimbah darah.
"Ada informasi warga melihat beberapa orang kabur menggunakan sepeda motor sambil memegang senjata tajam," tegasnya.
Polisi masih terus mendalami informasi dari para saksi. Tim mulai mengejar informasi kelompok pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap korban hingga tewas.
Sejumlah warga di lokasi kejadian membenarkan malam itu terdengar keributan dan banyak sepeda motor. "Pas cek lokasi, saya menemukan korban sudah penuh luka banyak darah. Sempat lihat beberapa orang pergi pakai motor dari lokasi kejadian," ungkap warga setempat kepada awak media.
Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Cibadak Iptu Madun menegaskan korban diduga jadi korban tawuran. Polisi memastikan ada janji bertemu antara korban dan kelompoknya dengan rombongan pelajar dari sekolah lain di lokasi kejadian.