SUKABUMIUPDATE.com - Satu lagi kisah inspiratif dari Sukabumi. Pemuda asal Cikiray Cisaat berhasil membiayai pendidikan hingga sarjana dari uang hasil ojol atau ojek online di Sukabumi.
Namanya Riyan Saepullah, 26 tahun tinggal di Kampung Cikiray Kaler, Desa Sukamanah Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Tahun ini, Riyan berhasil merampungkan studi S1 nya di STAI Sukabumi, Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah.
"Alhamdulillah tahun ini saya bisa lulus kuliah," ucapnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat (19/3/2021) di kampus STAI Sukabumi.
Ia lalu bercerita bahwa meneruskan pendidikan dengan berkuliah sudah menjadi cita-citanya sejak masih duduk dibangku sekolah. Walaupun untuk mendapatkan status mahasiswa, bukan perkara mudah bagi Riyan dan keluarganya karena biaya kuliah saat ini tidak murah.
Baca Juga :
Riyan harus bersusah payah mengumpulkan uang selepas sekolah. Tiga tahun bekerja di Bekasi dan Cianjur mengumpulkan uang untuk modal buka warung di rumahnya.
"Alhamdulillah uang tabungan hasil warung sama hasil kerja sebelumnya bisa buat daftar kuliah di STAI Sukabumi tahun 2016," cerita Riyan.
Namun usaha warungnya hanya bertahan 1 tahun, pada 2017 ia tertarik mengais uang halal dengan menjadi ojek online (ojol). Di tahun itu, penghasilan dari ojol memang sangat menggiurkan karena belum banyak saingan seperti hari ini.
Saat itu ia belum punya motor, akhirnya dengan bantuan sedikit uang tabungan orang tuanya, ia bisa membeli motor matic untuk modal ojol. "Bulan Mei 2017 saya bergabung dengan salah satu aplikasi ojol di Sukabumi.
Jam kerja Ojol yang relatif bisa diatur, membuat Ryan tetap bisa fokus kuliah. Penghasilan dari Ojol benar-benar dimanfaatkan oleh anak ketiga dari empat bersaudara ini untuk membiayai uang dan kebutuhan kuliah.
"Pendapatan ojol kalau diakumulasi bersihnya Rp 1,5 juta lebih la per bulannya. Sehari bisa dapat lebih dari Rp 150 kalau lagi kalo lagi ramai. Biaya kuliah per semester sama UTS,UAS dan UPM itu nyampelah Rp 2 juta," beber Riyan.
Baca Juga :
Dari mengatur keuangan dari pendapatan sebagai ojol, tahun ke tahun dilalui Ryan sebagai mahasiswa. Bahkan ia terhitung cukup aktif di kampusnya, adi koordinator mahasiswa atau kosma dari semester 3 hingga selesai kuliah, berorganisasi juga.
"Alhamdulillah rezeki itu gak akan kemana selagi kita mau berusaha dan berikhtiar. Ojek online membuat saya bisa menempuh pendidikan hingga S1," tegasnya.
"Mencari ilmu itu diwajibkan bagi laki-laki dan perempuan," pungkas Riyan mengakhiri obrolan dengan sukabumiupdate.com.