SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah warganet geram terhadap Topps, produsen kartu stiker di Amerika Serikat karena menggambarkan personel boyband Korea Selatan BTS dengan wajah babak belur di salah satu produknya. Netizen menganggap tindakan tersebut sebagai perilaku rasis.
Manajemen Topps secara cepat merespon kemarahan netizen dengan menyampaikan permintaan maaf di Twitter. Mereka pun berjanji menarik semua stiker BTS yang telah dilepas ke pasar.
Persoalan ini bermula ketika perusahaan yang berbasis di New York itu memperkenalkan koleksi striker The Shammy Awards (Penghargaan Memalukan), plesetan dari Grammy Awards, Selasa lalu. Merchandise bertema Grammy Awards menampilkan BTS, Billie Eilish, Taylor Swift, Megan Thee Stallion, dan Harry Styles.
Semua artis ditampilkan dalam karikatur. Megan Thee Stallion ditampilkan dalam karikatur dengan memegang mikrofon dan piala Grammy, serta diberi label Stunning Stallion. Harry Styles juga ditampilkan dengan karakter sama dan diberi judul Wild Styles.
Sementara khusus BTS, ditampilkan sebagai karakter whack-a-mole atau orang yang mati-matian mencapai sesuatu dan gagal dengan wajah memar. Karakter ini diberi judul BTS Bruisers atau BTS Babak Belur.
Netizen, terutama fans BTS di seluruh dunia marah dan kecewa. Mereka menyebut penggambaran itu berpotensi rasis. Apalagi, BTS adalah artis Korea Selatan pertama yang tampil di penghargaan paling bergengsi di dunia.
"Kami mendengar dan memahami konsumen yang kesal dengan penggambaran BTS dalam produk Garbage Pail Kids (GPK), atau anak-anak tong sampah, Shammy Awards, dan kami meminta maaf," demikian bunyi permintaan resmi Topps.
Baca Juga :
Sentimen anti-Asia
Amerika Serikat sedang dilanda sentimen anti-Asia. Sentimen dimulai di New York dengan serangan terhadap lansia Asia. Berlanjut ke San Fransisco, dan kota-kota lain.
Sentimen ini menurut pers Amerika Serikat, dipicu pandemi virus corona. Sebab, teori yang mengemuka dan diterima publik dunia adalah virus tersebut berasal dari Asia, yaitu Wuhan -- sebuah kota di China.
Terakhir, seorang maniak seks menembaki panti pijat Asia dan dua spa di Atlanta yang menewaskan delapan orang. Enam dari delapan korban adalah wanita Asia. Sehingga cukup masuk akal jika penggemar BTS mengaitkan peluncuran produk BTS Bruiser dengan sentimen anti-Asia.
Seorang pengguna media sosial menulis; "Apakah Anda menyebut tindakan semacam ini terhadap minoritas sosial sebagai satir? Ini kekerasan yang menyertai diskriminasi dan penelantaran."
Bahkan seorang netizen meluncurkan hashtag #RacismIsNotComedy dan #StopAsianHate. Ia menyeru perubahan mendasar dalam sentimen anti-Asia dan kejahatan rasial di tengah pandemi.
Kaukus kongres orang Asia-Pasifik Amerika mengatakan terdapat lebih dari 3 ribu insiden kebencian anti-Asia terjadi di negeri Paman Sam sejak awal 2020 atau saat pandemi virus corona mencapai negara itu.