SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Desa dan Muspika Cisolok memutakhirkan data dampak bencana banjir bandang luapan Sungai Cibareno di Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Minggu (9/10/2022). Sebanyak 25 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat lebih aman akibat peristiwa yang terjadi sekira pukul 17.20 WIB ini.
Dari data yang dihimpun sukabumiupdate.com pada Minggu malam, dampak dari bencana ini tercatat ada 12 rumah terendam, dua rumah hanyut, satu rumah rusak sedang, satu sekolah dasar halamannya terendam, satu penggilingan padi terendam, satu jembatan Gantung Batu-Cilumayan rusak, dua mesin penyedot pasir hanyut, dan sekitar 3 hektare sawah terendam.
“Kemudian atas laporan RT, sekitar 66 kepala keluarga rumahnya terancam hanyut,” ujar Kepala Desa Pasirbaru, Hidayah.
Hidayah menyebut bencana ini paling parah menimpa warga di Kampung Bantar Kalapa RT 04/10 dan Kampung Cilumayan RT 01/10 yang berada di sepanjang Sungai Cibareno. “Kondisi terakhir mengungsi 25 kepala keluarga, mengungsi ke tempat aman, saudaranya. Korban sementara tidak ada,” tuturnya. "Banjir tiba-tiba, ketinggian air saat itu 1,5 sampai 2 meter."
Menurut Hidayah, banjir bandang luapan Sungai Cibareno adalah kesekian kalinya. “Dulu pernah terjadi juga. Informasi dihimpun oleh kami tahun 1995 bahkan lebih parah,” kata dia.
Hidayah menyebut pemerintah desa sudah berupaya melakukan pencegahan agar air kiriman sungai Cibareno tak masuk ke pemukiman yakni melalui pengajuan pembangunan tanggul yang jebol akibat kejadian serupa dua tahun lalu ke instansi terkait, namun belum ada respons. “Itu melalui rekomendasi pak camat, ke kabupaten dan provinsi. Terakhir tahun 2020 kejadian serupa, tetapi tidak ada respons dari pemerintah baik kabupaten maupun provinsi dan pusat,” ujarnya.
Padahal menurut Hidayah, banjir bandang ini sangat mengancam masyarakat sekitar bantaran sungai di Desa Pasirbaru.
“Tidak ada tanda tanda untuk realisasi tentang masalah pembangunan dari dampak banjir bandang ini, padahal sangat penting, warga sangat mengharapkan. Ini bukan sungai kecil, tapi sungai antara perbatasan Jabar dan Banten, sangat luas sekali,” kata Hidayah.
Saat berita ini ditayangkan, debit air Sungai Cibareno sudah surut, namun sejumlah anggota piket Polsek Cisolok Polres Sukabumi bersama warga masih bersiaga memantau situasi di aliran sungai.
Baca Juga :
Baca Juga :
Kapolsek Cisolok AKP Aguk Khusaeni mengimbau warga tetap waspada guna mengantisipasi kemungkinan adanya banjir susulan. "Malam ini kondisi air mulai surut namun demikian saya mengimbau masyarakat tetap waspada,” ujarnya. “Cuaca masih gerimis dan mendung, warga harus waspada kalau ada banjiran kiriman lagi dari hulu,” kata Aguk.