SUKABUMIUPDATE.com - Akhir-akhir ini isu kesehatan mental cukup menarik perhatian publik, Baby Blues menjadi salah satunya. Isu Baby Blues juga menjadi topik hangat di kalangan orang tua, terutama orang tua baru.
Seseorang yang mengalami Baby Blues kadang kala dapat diketahui dari statusnya di media sosial. Hal ini menunjukkan perkembangan digital yang kian meroket membuat apa yang dialami seseorang mampu diakses secara terbuka.
Informasi seseorang yang mengalami baby blues juga kerap dikaitkan dengan masalah privasi. Padahal, bukan masalah privasi. Namun, media digital memberikan ruang bercerita pada penggunanya secara bebas.
Meskipun konsekuensi akan selalu ada saat privasi yang dirancang oleh sistem dikelola dengan bebas oleh penggunanya. Salah satu konsekuensi tersebut adalah adanya fenomena Self-Diagnose.
Fenomena Self-Diagnose sering ditemukan untuk mengaitkan antara kejadian Baby Blues dan Postpartum Depression. Padahal nyatanya kedua hal tersebut jelas berbeda. Lantas, apa perbedaan keduanya?
Sebelum melihat perbedaannya, mari simak Penjelasan Baby Blues berikut ini menurut March of Dimes!
Pengertian Baby Blues
Baby Blues adalah perasaan sedih yang mungkin dialami seseorang pasca melahirkan. Baby blues berlangsung dalam beberapa hari pertama melahirkan. Sekitar 80 persen orang tua baru dikabarkan mengalami baby blues ini.
Akan tetapi, apabila Anda mengalami Baby Blues bukan berarti Anda melakukan kesalahan dan dapat disalahkan atas apa yang Anda rasakan. Hal ini karena kondisi Baby Blues dapat mempengaruhi siapapun terlepas dari unsur usia, budaya, ekonomi, tingkat pendidikan hingga ras.
Baby Blues mayoritas dialami pada dua sampai tiga hari pasca melahirkan.
Kondisi Baby Blues dapat bertahan hingga dua minggu lamanya, bahkan lebih dari itu.Kondisi ini tidak memerlukan perawatan medis karena biasanya akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
Namun, apabila kondisi Baby Blues yang Anda alami sudah lebih dari satu minggu, sebaiknya segera menghubungi petugas medis untuk berkonsultasi secara langsung.
Pasalnya, Baby Blues yang berlangsung lama dapat merujuk pada kondisi yang lebih serius, yang disebut Postpartum depression atau depresi pasca melahirkan.
Penyebab Baby Blues
Wanita pasca melahirkan cenderung mengalami perubahan hormon yang dapat menyebabkan baby blues. Jumlah hormon progesteron dan estrogen pasca melahirkan yang tiba-tiba berkurang pasca melahirkan menyebabkan suasana hati seseorang berubah.
Bagaimana dengan pria?
Pada pria, perubahan kadar hormon testosteron yang turun dan kadar estrogen yang meningkat pada pria juga menjadi pemicu Baby Blues. Selain hormon tersebut, hormon kortisol, prolaktin dan vasopresin juga dapat meningkat dan menyebabkan depresi.
Pada sebagian orang, hormon juga menurun secara signifikan sehingga akan merasa lelah hingga tertekan. Apalagi untuk orang tua baru yang harus melakukan penyesuaian dengan aktivitasnya, misalnya pola tidur dan makan.
Penyebab lain dari kondisi baby blues adalah masalah emosional. Penerimaan diri terhadap situasi baru pasca melahirkan menjadikan Anda khawatir apakah dapat menjadi orang tua yang baik, atau bagaimana hidup Anda berubah setelah bayi lahir. Perasaan tertekan, sedih, cemas kemudian muncul akibat pikiran-pikiran tersebut.
Perbedaan Baby Blues dan Postpartum Depression
Postpartum Depression merupakan kondisi depresi pasca melahirkan dengan gejala yang sama seperti Baby Blues namun lebih parah dan bertahan lama.
Berikut perbedaan antara keduanya:
Baby Blues
- merasa gelisah atau cemas
- Menjadi tidak sabar atau pemarah
- Menangis tiba-tiba tanpa alasan
- Merasa seperti "Saya bukan diri saya hari ini"
- Sulit berkonsentrasi
- Perubahan suasana hati
- Sedih
- Dimulai dalam beberapa hari setelah melahirkan
- hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu
Postpartum Depression
- Depresi Pasca Melahirkan
- Merasa bersalah, sedih, atau panik yang berlebihan
- Takut tinggal sendiri
- Menangis, cemas, atau sangat khawatir
- Merasa putus asa atau seperti Anda adalah orang yang tidak cukup baik
- Tidak ada energi dan sulit untuk fokus
- Penurunan atau penambahan berat badan atau perubahan nafsu makan
- Berpikiran buruk dan menakutkan tentang diri Anda atau bayi Anda
- Biasanya dimulai dalam 1-3 minggu setelah melahirkan, atau kapan saja hingga satu tahun
- membutuhkan pengobatan untuk lebih baik