Banyak yang Belum Tahu Baby Blues Bukan Postpartum Depression, Apa Bedanya?

Senin 03 Oktober 2022, 17:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Akhir-akhir ini isu kesehatan mental cukup menarik perhatian publik, Baby Blues menjadi salah satunya. Isu Baby Blues juga menjadi topik hangat di kalangan orang tua, terutama orang tua baru.

Seseorang yang mengalami Baby Blues kadang kala dapat diketahui dari statusnya di media sosial. Hal ini menunjukkan perkembangan digital yang kian meroket membuat apa yang dialami seseorang mampu diakses secara terbuka.

Informasi seseorang yang mengalami baby blues juga kerap dikaitkan dengan masalah privasi. Padahal, bukan masalah privasi. Namun, media digital memberikan ruang bercerita pada penggunanya secara bebas.

Meskipun konsekuensi akan selalu ada saat privasi yang dirancang oleh sistem dikelola dengan bebas oleh penggunanya. Salah satu konsekuensi tersebut adalah adanya fenomena Self-Diagnose.

Baca Juga :

Fenomena Self-Diagnose sering ditemukan untuk mengaitkan antara kejadian Baby Blues dan Postpartum Depression. Padahal nyatanya kedua hal tersebut jelas berbeda. Lantas, apa perbedaan keduanya?

Sebelum melihat perbedaannya, mari simak Penjelasan Baby Blues berikut ini menurut March of Dimes!

Pengertian Baby Blues

Baby Blues adalah perasaan sedih yang mungkin dialami seseorang pasca melahirkan. Baby blues berlangsung dalam beberapa hari pertama melahirkan. Sekitar 80 persen orang tua baru dikabarkan mengalami baby blues ini.

Akan tetapi, apabila Anda mengalami Baby Blues bukan berarti Anda melakukan kesalahan dan dapat disalahkan atas apa yang Anda rasakan. Hal ini karena kondisi Baby Blues dapat mempengaruhi siapapun terlepas dari unsur usia, budaya, ekonomi, tingkat pendidikan hingga ras.

Baby Blues mayoritas dialami pada dua sampai tiga hari pasca melahirkan.

Kondisi Baby Blues dapat bertahan hingga dua minggu lamanya, bahkan lebih dari itu.Kondisi ini tidak memerlukan perawatan medis karena biasanya akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Namun, apabila kondisi Baby Blues yang Anda alami sudah lebih dari satu minggu, sebaiknya segera menghubungi petugas medis untuk berkonsultasi secara langsung.

Pasalnya, Baby Blues yang berlangsung lama dapat merujuk pada kondisi yang lebih serius, yang disebut Postpartum depression atau depresi pasca melahirkan.

Baca Juga :

Penyebab Baby Blues

photoIlustrasi Orang yang Mengalami Baby Blues - (Unplash.com)</span

Wanita pasca melahirkan cenderung mengalami perubahan hormon yang dapat menyebabkan baby blues. Jumlah hormon progesteron dan estrogen pasca melahirkan yang tiba-tiba berkurang pasca melahirkan menyebabkan suasana hati seseorang berubah.

Bagaimana dengan pria?

Pada pria, perubahan kadar hormon testosteron yang turun dan kadar estrogen yang meningkat pada pria juga menjadi pemicu Baby Blues. Selain hormon tersebut, hormon kortisol, prolaktin dan vasopresin juga dapat meningkat dan menyebabkan depresi.

Pada sebagian orang, hormon juga menurun secara signifikan sehingga akan merasa lelah hingga tertekan. Apalagi untuk orang tua baru yang harus melakukan penyesuaian dengan aktivitasnya, misalnya pola tidur dan makan.

Penyebab lain dari kondisi baby blues adalah masalah emosional. Penerimaan diri terhadap situasi baru pasca melahirkan menjadikan Anda khawatir apakah dapat menjadi orang tua yang baik, atau bagaimana hidup Anda berubah setelah bayi lahir. Perasaan tertekan, sedih, cemas kemudian muncul akibat pikiran-pikiran tersebut.

Perbedaan Baby Blues dan Postpartum Depression

Postpartum Depression merupakan kondisi depresi pasca melahirkan dengan gejala yang sama seperti Baby Blues namun lebih parah dan bertahan lama.

Berikut perbedaan antara keduanya:

Baby Blues

  • merasa gelisah atau cemas
  • Menjadi tidak sabar atau pemarah
  • Menangis tiba-tiba tanpa alasan
  • Merasa seperti "Saya bukan diri saya hari ini"
  • Sulit berkonsentrasi
  • Perubahan suasana hati
  • Sedih
  • Dimulai dalam beberapa hari setelah melahirkan
  • hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu

Postpartum Depression

  • Depresi Pasca Melahirkan
  • Merasa bersalah, sedih, atau panik yang berlebihan
  • Takut tinggal sendiri
  • Menangis, cemas, atau sangat khawatir
  • Merasa putus asa atau seperti Anda adalah orang yang tidak cukup baik
  • Tidak ada energi dan sulit untuk fokus
  • Penurunan atau penambahan berat badan atau perubahan nafsu makan
  • Berpikiran buruk dan menakutkan tentang diri Anda atau bayi Anda
  • Biasanya dimulai dalam 1-3 minggu setelah melahirkan, atau kapan saja hingga satu tahun
  • membutuhkan pengobatan untuk lebih baik

Baca Juga :

Ciri-ciri Baby Blues

Halaman Selanjutnya

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sehat19 April 2024, 20:00 WIB

8 Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Updaters Wajib Mengetahui Apa Saja Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat.
Ilustrasi - Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat (Sumber : pexels.com/@Sebastian Coman Photography)