Bagaimana Racun Sianida Bekerja Hingga Bisa Mengakibatkan Kematian?

Sabtu 24 September 2022, 20:09 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Racun sianida menjadi kerap diperbincangkan setelah beberapa kasus pembunuhan diketahui menggunakan racun tersebut.

Seperti kasus pembunuhan yang melibatkan seorang wanita beberapa tahun silam yang membunuh sahabatnya dengan mencampurkan sianida pada minuman kopi.

Lalu apa sebenarnya sianida itu, dan bagaimana racun itu bekerja dalam tubuh hingga bisa menyebabkan kematian.

Mengutip laman hellosehat.com, istilah sianida mengacu pada salah satu bahan kimia yang mengandung ikatan karbon-nitrogen (CN).

Baca Juga :

Sebenarnya banyak zat yang mengandung sianida namun tidak semuanya  mematikan.

Natrium sianida (NaCN), potasium sianida (KCN), hidrogen sianida (HCN), dan sianogen klorida (CNCl) menjadi beberapa senyawa yang mematikan. Namun, ada juga ribuan senyawa yang disebut nitril dan diketahui mengandung gugus sianida tetapi tidak beracun.

Kita bisa menemukan sianida dalam nitril yang digunakan sebagai obat-obatan, seperti citalopram (celexa) dan simetidin (tagamet). Nitril tidak berbahaya karena mereka tidak mudah melepaskan ion CN, dimana ion ini menjadi gugus yang bertindak sebagai racun metabolik.

Cara Kerja Sianida pada Tubuh Manusia

photo Ilustrasi keracunan. - (Splashpress1.com)</span

Melansir laman alodokter.com, ketika sianida masuk ke dalam tubuh, zat ini akan menghalangi ikatan sel dengan oksigen di dalam tubuh, akibatnya sel-sel tubuh tidak bisa menggunakan oksigen untuk proses metabolisme.

hal tersebut akan mengakibatkan hipoksia (kekurangan oksigen) di dalam sel dan jaringan. Kondisi tersebut lama kelamaan akan berdampak pada fungsi dan kerja organ tubuh, termasuk jantung, paru-paru, otak, dan pembuluh darah akan terganggu bahkan terhenti.

Keracunan sianida bisa terjadi dalam bentuk akut atau kronis. Biasanya, zat ini masuk ke tubuh melalui gas yang terhirup atau cairan yang tertelan.

Gejala keracunan sianida yang muncul umumnya bergantung pada jumlah sianida yang masuk ke tubuhnya dan lamanya zat ini terpapar. Jika seseorang terpapar sianida dalam jumlah kecil, gejala yang bisa dialaminya seperti mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, lemas, tidak teraturnya ritme nafas dan detak jantung.

Sementara, seseorang yang terpapar sianida dalam jumlah besar bisa menunjukkan gejala seperti denyut jantung melambat, tekanan darah menurun, kejang, paru-paru rusak, koma.

Selain itu, pada kasus yang parah, keracunan sianida bisa membuat penderitanya mengalami gagal napas hingga menyebabkan kematian.

Sianida secara alami dapat ditemukan di udara, tanah, atau dalam makanan tertentu, seperti biji apel, kacang almond mentah, rebung, talas, kedelai, dan bayam.

Selain itu, sianida juga ada pada rokok dan obat tertentu, seperti cimetidine dan citalopram. Namun, kadar sianida pada makanan, obat, dan rokok tergolong sangat kecil dan umumnya tidak membahayakan.

Baca Juga :

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)