SUKABUMIUPDATE.com - Dalam rangka pekan budaya, Disbudpora Kabupaten Sukabumi bekerjasama dengan Yayasan Dapur Kipahare mengadakan pameran dengan tema ‘Soekaboemi Tempo Doeloe’.
Pameran tersebut akan dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 24-25 September 2022, di Palagan Bojongkokosan, Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.
Pameran ini akan berlangsung dari pukul 08.00 - 22.00 WIB. Istimewanya, pameran ‘Soekaboemi Tempo Doeloe’ ini terbuka untuk umum dan tidak dikenakan biaya. Namun, bagi pengunjung yang akan datang dianjurkan untuk menggunakan pakaian tradisional.
Denah Pameran Soekaboemi Tempo Doeloe - (Facebook Irman Firmansyah )</span“Gratis, untuk umum. Hanya saja dianjurkan untuk menggunakan kostum tempo dulu atau kostum tradisional sunda,” jelas Ketua Yayasan Dapuran Kipahare, Irman Firmansyah kepada Sukabumiupdate.com.
Tujuan utama diadakannya pameran ini adalah untuk memperkenalkan Budaya Sukabumi yang sudah ada sejak dulu, seperti pakaian, kuliner, budaya pertanian, perkebunan, pendidikan, dan lainnya.
Irman juga mengungkapkan jika konsep dari ‘Soekaboemi Tempo Doeloe’ adalah sebuah pengalaman (experience), jadi pameran tersebut akan setting dengan nuansa tempo dulu sehingga pengunjung dapat merasakan bagaimana suasana kehidupan zaman dulu di Sukabumi.
Selain nuansa, pengunjung juga dapat melihat, menyentuh, dan mencicipi beberapa makanan zaman dulu.
Berikut stand yang akan ada di Pameran Soekaboemi Tempo Doeloe:
- Pemerintahan
- Rumah Tempo Doeloe
- Dapur Tempo Doeloe
- Sekolah Tempo Doeloe
- Tepas Ngahaleuang
- 6. Alat Kesenian Tradisional
- Alat Kaulinan Sunda
- Padepokan Pencak Silat
- Militer
- Perkebunan Kolonial
- Istal Kuda
- Sate & Ketan Bakar
- Geco & Laksa
- Kukusan & Kue
- Es & Kopi
- Layar Tancap
- Panggung Utama
- Pos Gerbang Masuk
Setelah menjelaskan mengenai pameran, Irman mengungkapkan harapannya mengenai kegiatan pameran Soekaboemi Tempo Doeloe ini.
“Harapan saya tentunya kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan bahkan ke level nasional, karena sangat penting mensosialisasikan budaya dengan cara kreatif supaya generasi kita mengenal dan mencintai budayanya,” tutur Irman.
