SUKABUMIUPDATE.com - Keberadaan pupuk batubara yang dicanangkan oleh Saputra Coal Fertilizer Group, di antaranya PT Saputra Global Harvest (SGH), PT Bursatani Global Niaga, dan Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB), terus menjadi perhatian berbagai negara di dunia. Tidak sedikit yang telah sadar bahwa pupuk inilah yang akan menjadi jalan keluar krisis pupuk dunia saat ini. Salah satu negara dimaksud adalah Nigeria.
Pemerintah Nigeria melalui NASENI (National Agency for Science and Engineering Infrastructure), lembaga pemerintah yang dipimpin langsung oleh presiden Nigeria telah menjadikan pabrik pupuk batubara sebagai infrastruktur strategis yang akan segera dibangun.
Sebagai finalisasi dari rencana pembangunan pabrik dan diseminasi pupuk batubara di Nigeria, pada Senin, 12 September 2022, telah dilakukan penandatanganan kerja sama dimaksud antara NASENI dengan PT Saputra Global Harvest (SGH). Penandatanganan dilakukan oleh Prof MS Haruna sebagai Executive Vice Chairman NASENI dan Davy Makimian sebagai CEO PT SGH. Acara ini pun disaksikan langsung oleh Duta Besar Nigeria untuk Indonesia Usman Ari Ogah.
Selain itu, dalam rangka tindak lanjut kerjasama tersebut dilakukan juga kunjungan ke pabrik pupuk batubara milik FKDB di Sukabumi, tepatnya di Gedung Utama Sentris Blok F Nomor 1 Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kunjungan ke pabrik tersebut untuk memastikan bahwa pupuk batubara benar-benar dapat di produksi dan FKDB sebagai pioneer yang telah berhasil memproduksi pupuk batubara di Sukabumi.
Dalam kunjungan ke pabrik pupuk batu bara FUTURA ini para visitor diberikan gambaran mengenai gambaran umum, spesifikasi dasar batu bara yang digunakan, alur proses dan kapasitas produksi hingga proses akhir atau packing pupuk FUTURA.
Sebagai pemegang paten, Saputra terus mengembangkan teknologi ini. Beliau menyatakan bahwa teknologi terakhirnya sudah hampir sempurna, karena mampu menggantikan 100 persen pupuk kimia dengan hasil yang memuaskan. Di mana ini telah dicobakan di Indonesia dan Afrika pada komoditas padi, jagung dan sayuran. Sedangkan untuk komoditas gandum percobaannya saat ini sedang berlangsung.
”Teknologi terakhir inilah yang akan disebarkan dalam bentuk transfer teknologi ke berbagai negara di seluruh dunia," katanya.
Sementara Founder FKDB sekaligus komisaris PT Bursatani Global Niaga Ayep Zaki berharap dengan kerja sama ini realisasi pembangunan pabrik di berbagai negara dapat terlaksana, termasuk di Nigeria dan Amerika Serikat.
SUMBER: SIARAN PERS
(ADVERTORIAL)