Apa Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung Seperti di Gegerbitung Sukabumi?

Kamis 08 September 2022, 16:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Angin puting beliung menerjang wilayah Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, Rabu (7/9/2022) sekira pukul 16.00 WIB dan sempat terekam kamera warga dan tersebar di media sosial.

Angin puting beliung biasanya terjadi dalam waktu singkat namun memiliki dampak kerusakan yang parah. Angin ini bisa memporak porandakan apa saja yang dilaluinya termasuk bangunan rumah.

Mungkin banyak yang bertanya bagaimana proses terjadinya angin puting beliung, berikut ulasannya.

Baca Juga :

Angin Puting Beliung Terjang Gegerbitung Sukabumi, Banyak Rumah Rusak

Apa itu angin puting beliung?

Mengutip dari laman gramedia.com, angin puting beliung merupakan angin yang berputar secara kencang di permukaan tanah maupun air dan umumnya terjadi selama 3-5 menit.

Angin jenis ini biasanya muncul dengan bentuk seperti corong dengan ujungnya seolah menyentuh permukaan bumi dan dikelilingi oleh awan pada ujung atasnya.

Angin tersebut memiliki kecepatan hingga ratusan kilometer per jam dan lebar mencapai puluhan meter.

Umumnya, angin puting beliung berpotensi terjadi pada musim pancaroba dan terbentuk di waktu siang hari antara pukul 13.00 hingga 17.00. Namun pada beberapa kasus bisa juga terjadi pada malam hari.

Baca Juga :

photo(Ilustrasi) Angin puting beliung. - (via dosomething.org)</span

Penyebab dan proses terjadinya angin puting beliung

Masih menurut laman gramedia.com, angin puting beliung dapat terjadi karena adanya pertemuan antara udara panas dan udara dingin. Nantinya udara yang memiliki perbedaan suhu tersebut akan saling bentrok dan membentuk awan cumulonimbus (CW) hingga menjadi puting beliung. Selain itu, angin ini juga dapat terjadi saat terjadi arus udara yang naik secara kuat di dalam awan.

Sedangkan proses terjadinya berkaitan dengan adanya awan cumulonimbus dan terbagi tiga fase yaitu fase tumbuh, fase dewasa, dan fase punah.

Pada fase tumbuh terdapat awan yang di dalamnya memiliki arus kuat yang naik ke atas, kemudian ketika hujan belum turun, titik-titik air maupun kristal es masih tertahan oleh adanya arus yang naik tersebut sebelum menuju ke puncak awan.

Pada fase kedua atau fase dewasa titik-titik air yang sudah tidak tertahan tersebut akan naik ke puncak awan. Kemudian saat hujan turun akan terjadi gaya gesek antara arus udara yang naik dan yang turun.

Baca Juga :

Adanya temperatur massa udara yang turun menjadi lebih dingin dari udara di sekelilingnya menimbulkan arus geser yang memutar lalu menjadi bentuk pusaran.

Semakin lama arus udara tersebut bergerak maka gesekan akan semakin cepat hingga akhirnya membentuk sebuah corong yang menyentuh permukaan bumi atau biasa disebut angin puting beliung.

Lalu yang terakhir yaitu fase punah, pada fase ini massa udara akan meluas pada seluruh awan, lalu berhenti dan kemudian angin puting beliung pun berakhir.

Hal tersebut karena tidak ada massa udara yang naik hingga kemudian massa udara turun secara meluas di seluruh awan. Ketika proses kondensasi berhenti, udara yang turun tersebut melemah hingga akhirnya angin puting beliung pun berakhir.

Baca Juga :

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 10:15 WIB

Ustaz Totong Ungkap Alasan Dukung Ayep Zaki-Bobby di Pilkada Kota Sukabumi: Insyaallah Menang

Dalam berbagai kesempatan Ustaz Totong menyampaikan alasannya mendukung Ayep Zaki-Bobby Maulana di Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Totong Suparman. (Sumber : Istimewa)
Sehat22 November 2024, 10:00 WIB

7 Khasiat Belimbing untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Maag

Belimbing memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Buah yang satu ini memiliki rasa yang segar dan kandungan nutrisi yang cukup lengkap.
Ilustrasi - Belimbing, selain enak ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. | (Sumber : Pixabay.com/sarangib)
Internasional22 November 2024, 09:57 WIB

Prabowo Perpanjang Kunjungan Luar Negeri, Setelah dari Inggris ke Uni Emirat Arab

Awalnya, Inggris menjadi negara terakhir dalam rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan sejak 8 November 2024.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, 18 November 2024. (Sumber : Setneg RI)
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate