SUKABUMIUPDATE.com - Aksi unjuk rasa dari Aliansi BEM Sukabumi (ABSI) di Gedung DPRD Kota Sukabumi menolak kenaikan harga BBM sempat memanas, Rabu 7 September 2022. Gagal masuk ke gedung DPRD Kota Sukabumi, massa aksi kemudian membakar ban bekas di depan kantor wakil rakyat ini.
Dalam aksi gabungan dari sejumlah kampus ini massa pengunjuk rasa berencana menduduki Gedung DPRD Kota Sukabumi. "Kami kecewa dengan wakil rakyat yang ada di Kota Sukabumi, kami ingin lembaga tersebut mendesak pemerintah menurunkan harga BBM," jelas koordinator aksi ABSI, Rifki Rizaldi kepada awak media.
Suasana panas antara massa aksi sempat terjadi beberapa kali. Mulai dari dorong-dorongan, dan bakar ban. Pantauan di lokasi, aksi yang berlangsung dari siang hari ini hingga pukul 16.38 WIB, massa masih bertahan di gedung DPRD Kota Sukabumi, walaupun hujan deras yang mengguyur.
Dalam tuntutannya, ABSI menyuarakan;
-Pemerintah pusat mengevaluasi kinerja badan pengatur hilir minyak dan gas (BPH MIGAS)
-Tangkap mafia penyelewengan subsidi yang mengakibatkan pembengkakan harga BBM
-Mendesak presiden RI untuk menstabilkan harga BBM dan menstabilkan perekonomian negara.
Usai menyampaikan sejumlah tuntutan aksi kepada awak media, massa dari ABSI membubarkan diri. "Kami beri waktu hingga hari Minggu, 11 September 2022. Jika harga BBM tidak turun, maka gelombang aksi akan kembali terjadi," tegas Rifki Rizaldi.
Dari catatan redaksi sukabumiupdate.com, selama tiga hari terakhir berlangsung gelombang aksi penolakan kebijakan kenaikan BBM oleh pemerintah. Aksi-aksi berlangsung di Gedung DPRD Kota Sukabumi, dari berbagai elemen mahasiswa baik intra maupun ekstra kampus.