SUKABUMIUPDATE.com - Deddy Corbuzier menjadi salah satu artis tanah air yang paling banyak dibicarakan. Banyak orang yang menduga jika pesulap itu lahir dari keluarga kaya dan memiliki privilege, namun kenyataan tersebut dibantah pria 45 tahun tersebut.
Dikutip oleh Suara.com dari podcast Deddy Issues yang berada dibawah naungan Noice, dalam episode kedelapan berjudul "Orang Miskin Gak Bisa Ngajarin Cara Jadi Orang Kaya" ini, Deddy Corbuzier mengungkap mengenai keluarga dan masa kecilnya.
Deddy Corbuzier mengungkap masa kanak-kanaknya yang lahir dari keluarga sederhana, kecintaannya pada dunia sulap, hingga ia menolak permintaan sang ayah untuk menjadi orang kantoran.
Deddy Corbuzier mengaku lahir dari keluarga menengah ke bawah. Ayahnya bekerja sebagai sopir mikrolet, sementara sang ibu seorang penjahit.
Karena kondisi tersebut, ayah Deddy Corbuzier sempat mengajarkannya untuk bekerja di kantor, mendapat penghasilan bulanan, dan menabung.
Namun, Deddy tidak pernah mengikuti nasihat ayahnya.
"Ayah saya enggak bisa ngajarin saya untuk menjadi kaya, karena dia sendiri nggak pernah ngalamin itu," kata Deddy Corbuzier.
Deddy Corbuzier sudah mengalami ketertarikan dengan dunia sulap sejak usia delapan tahun. Dari usia kanak-kanak pula, ayah Azka Corbuzier ini sudah bercita-cita menjadi pesulap.
"Magic for me is a home, a paradigm that something impossible is doable, sesuatu yang dilihat mustahil, ternyata bisa dilakukan," ujar Deddy Corbuzier.
Meski sang ayah menginginkan Deddy Corbuzier jadi orang kantoran, tapi ia tak pernah memarahi putranya yang gemar dengan sulap.
Padahal, suami Sabrina Chairunnisa ini perna dua kali gagal naik kelas. Meski begitu sang ayah tak pernah mempermasalahkan hal tersebut.
Saat kecil, Deddy Corbuzier sering mengunjungi toko peralatan sulap di Ratu Plaza, Jakarta. Pada suatu hari, sang pemilik toko melihat bahwa Deddy kecil mempunyai bakat di dunia sulap. Pada akhirnya, sang pemilik toko tersebut mengajak Deddy ke luar negeri untuk mengambil short course di seni sulap, khususnya seni mentalism.
Berbagai trik sulap pun telah dikuasai Deddy Corbuzier. Hingga akhirnya ia bisa tampil di Dufan, meski bayarannya saat itu hanya Rp 48 ribu.
Tapi dari situ karier Deddy terus berkembang. Dirinya sering tampil di hotel-hotel bintang lima, hingga akhirnya muncul di televisi.
Di akhir ceritanya, Deddy mengatakan bahwa, "Orang sukses adalah orang yang mengambil risiko".
Seorang Deddy Corbuzier tidak akan sukses sebagai salah satu mentalist terbaik di Indonesia seperti saat ini, jika Ia tidak berani mengambil resiko di masa lalu.
SOURCE: SUARA.COM