BALEWARGA SUKABUMIUPDATE.com - Mahasiswa IPB University yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) melakukan kegiatan implementasi program TEENMAGOTION. Melibatkan para santri Pesantren Daarun Nadwa Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
Tim yang diketuai oleh Muhammad Dicky Iswara ini memberikan metode mengolah sampah organik sebagai media budidaya maggot. Sasaran dari program ini adalah 20 remaja santri dengan rentang usia 15-20 tahun.
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional, permasalahan sampah di Indonesia per tahun 2021 menunjukkan angka yang cukup besar. Lebih dari 28 juta ton per tahun dengan presentasi sampah yang belum dikelola sebesar lebih dari 35% dan berdasarkan komposisi jenis sampahnya, sampah rumah tangga menunjukkan persentase tertinggi yaitu sebesar lebih dari 40%.
Pesantren Daarun Nadwa berlokasi di Kampung Kedung, Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Pesantren Daarun Nadwa memiliki potensi alam yang baik karena dekat dengan pertanian dan peternakan. Namun, potensi tersebut tidak menutup kemungkinan menimbulkan permasalahan baru seperti penumpukkan sampah. Berdasarkan survey lapangan, diketahui bahwa Pesantren Daarun Nadwa menghasilkan sampah rumah tangga berupa sisa nasi sebesar 2-3 kg per hari.
Berlatar belakang itu, tim yang beranggotakan Muhammad Ricky Damara, Imra Atun Helmi, Elsa Nopiyanti, dan Nurdiansyah Albarokah mulai bergerak untuk membantu pihak pesantren melalui para santri di sana untuk dapat mengurangi permasalahan sampah organic dan mengolahnya menjadi media budidaya maggot.. Tim PKM-PM TEENMAGOTION melaksanakan implementasi program dalam periode Juni-Agustus 2022.
Program TEENMAGOTION menggunakan media maggot dalam mengolah sampah organic. Maggot merupakan larva dari Black Soldier Flyer (BSF) yang mampu mendegradasi sampah organic lebih baik dibandingan serangga lainnya.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan yaitu, sosialisasi program, pembuatan kandang maggot, budidaya maggot, sosialisasi kepada masyarakat, panen maggot, menghasilkan produk berupa pakan ternak dari maggot, pupuk kompos dari bekas maggot (kasgot), souvenir berupa gantungan kunci, dan pengkaderan santri yang nantinya akan melanjutkan program ini.
Program TEENMAGOTION telah dilaksanakan di Pesantren Daarun Nadwa, dari awal kegiatan program dilaksanakan hingga saat ini, terlihat peningkatan yang terjadi dari segi pengetahuan terkait maggot dan budidayanya serta perubahan sikap dalam mengurangi permasalahan sampah organik
Tim yang dibimbing langsung oleh Dr. Drs. Muhamad Farid, M.Si berharap program TEENMAGOTION dapat bermanfaat untuk para santri khususnya Pesantren Daarun Nadwa untuk keberlanjutan program setelah Tim PKM-PM TEENMAGOTION menyelesaikan programnya. Di sisi lain, para santri terlihat antusias dan semangat dalam pelaksanaan semua program TEENMAGOTION.
“Program TEENMAGOTION ini sangat baik karena para santri saat ini memiliki kegiatan tambahan di sela-sela sekolah dan mengaji yang tentunya sangat bermanfaat karena dapat mengolah sampah organik pesantren menjadi media budidaya maggot. Saat ini pesantren juga bisa menghemat biaya pakan ayam dan ikan karena mampu menghasilkan pakan dari hasil ternak maggot, selain itu juga mampu menghasilkan pupuk kompos alami hasil dari bekas maggot (kasgot),” tutur A Saepulloh, selaku Kepala Rois di Pesantren Daarun Nadwa.
Mendengar respon positif dari para santri sangat membuat Tim PKM-PM TEENMAGOTION senang dan berharap program ini akan bermanfaat dan berlanjut hingga seterusnya.
Penulis: Imra Atun Helmi