SUKABUMIUPDATE.com - 19 Warga RW 06 Gang Gempar, Kelurahan Gedong Panjang Kecamatan Citamiang Kota sukabumi keracunan usai jajan dodongkal. Pedagang dodongkal berinisial A, langsung mendatangi warga dan meminta maaf atas musibah yang terjadi.
A adalah pedagang langganan warga dan sudah berjualan dodongkal keliling sejak lama. Bahkan itu adalah usaha turun temurun dari keluarganya.
Hal ini dijelaskan oleh Kapolsek Citamiang AKP Arif Saptaraharja, Minggu malam, 7 Agustus 2022. Pasca kejadian polisi memanggil A dan dipertemukan dengan warga, keluarga korban dan Ketua RW 6 Gedong Panjang di Polsek Citamiang.
Hasil pertemuan itu, A langsung melakukan permohonan maaf. Rencananya hari Senin 8 Agustus 2022 akan mendatangi satu persatu warga yang mengalami keracunan usai mengkonsumsi dodongkal yang dijualnya.
"Setelah pertemuan antara pedagang dengan warga dan ketua RW 06, pedagangnya minta maaf dan akan melakukan mediasi," ujar Arif Sapta kepada sukabumiupdate.com, Minggu malam.
"Rencananya proses mediasi selanjutnya pedagang dengan seluruh korban akan dilakukan pada besok Senin (8/8/2022)," sambung Arif.
Arif menambahkan seluruh korban keracunan dan keluarganya sudah menganggap kejadian ini sebagai musibah. "Pedagangnya itu langganan warga. Kita belum melakukan pemeriksaan, karena masih menunggu hasil uji laboratorium dinas kesehatan. Kita dahulukan upaya mediasi antara mereka (pedagang dan korban)," pungkas Arif.
Sebelumnya diberitakan, 19 warga mulai mengalami gejala keracunan pada Minggu petang atau beberapa jam setelag jajan dan mengkonsumsi dodongkal yang dijual A. "Ada 19 warga yang mengalami gejala keracunan, 3 diantaranya balita. 1 pasien dewasa sempat dirujuk ke rumah sakit,"jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota sukabumi, dr Rita, Minggu malam tadi.
Dinas Kesehatan melalui tim lapangan puskesmas, dibantu pihak kepolisian, koramil, kecamatan serta kelurahan melakukan penanganan medis di rumah para korban. "Kondisi umumnya stabil, tim home care terus memantau perkembangan para warga yang mengalami keracunan," sambung Rita.
Sampel dodongkal dan muntahan wargapun sudah diambil untuk dikirim ke Dinkes Provinsi Jawa Barat di Bandung. "Jadi warganya mengalami mual, muntah dan pusing tak lama setelah mengkonsumsi dodongkal. Sampel makanan dan lainnya sudah kita amanakan dan akan dikirim ke Bandung untuk proses pemeriksaan, mencari tahu penyebab keracunan," pungkas Rita.