SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan hektare lahan pesawahan warga Desa Bojongsawah, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi terancam gagal panen. 5 bendungan di saluran irigasi jebol, rusak diterjang banjir bandang pada Senin 17 Juli 2022 lalu.
Ketua Kelompok Tani Sabanda Sariksa Desa Bojongsawah, Endusmuradin mengatakan hujan deras dengan intensitas tinggi memicu banjir bandang saat itu. Lima bendungan jebol di sepanjang Sungai Cimuncang, Desa Bojongsawah, Kecamatan Kebonpedes.
"Bendungang-bendungan yang jebol tersebut diantaranya bendung Cimuncang, Lewi Oken, Cukang Kaung, Alun dan Bendung Bojongsawah," ujarnya Rabu (27/7/2022)
Menurut Endusmuradin, bendungan yang rusak ini adalah sumber air bagi lahan pertanian di wilayah Desa Bojongsawah dan sekitarnya.
"Iya bendungan Cukang kaung yang mengairi luas lahan pertanian sekitar 75 hektar, di Kampung Lemburhuma RW 12, kalau total semua lahan pertanian yang akan terdampak dari lima jebolnya bendungan itu, kayaknya ada sekitar 100 hektare," tuturnya.
Warga Bojongsawah, khususnya para petani meminta pihak terkait untuk meninjau ke lapangan dan melihat kondisi terkini yakni sulitnya mengairi lahan persawahan.
Baca Juga :
"Jika tidak segera ada penanganan, maka puluhan hektare lahan pesawahan warga terancam gagal panen. Apalagi nanti jelang musim kemarau, air irigasi itu sangat dibutuhkan para petani untuk mengairi lahan pesawahan," ucapnya.
Kepala Desa Bojongsawah, Mahmud Faisal mengaku sudah meninjau ke lokasi bendungan yang rusak diterjang banjir bandang itu. Termasuk melakukan penanganan sementara dengan gotong royong.
"Kami bersama warga, khususnya para kelompok tani bergotong royong melakukan perbaikan walaupun itu, sifatnya hanya sementara," ujarnya.
"Kami sudah menyampaikan informasi dan permohonan penanganan bencana kepada BPBD dan dinas terkait untuk ditindaklanjuti. Karena jebolnya tanggul bendungan akan berdampak pada perekonomian warga desa," tambahnya.