SUKABUMIUPDATE.com - Polres Sukabumi melakukan operasi Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan yang dilakukan geng motor, Sabtu, 2 Juli 2022 malam. Operasi dilakukan setelah kejadian pembacokan yang berujung tewasnya seorang pemuda.
Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah melalui Kasi Humas, Ipda Aah Saepul Rohman mengatakan, operasi dilakukan oleh dua tim dengan melibatkan puluhan personel setiap timnya.
Baca Juga :
“Satu tim mengarah dari Palabuhanratu menuju Cisolok, yang satu lagi mengarah menuju Citarik," ungkap Aah kepada awak media, Minggu, (3/7/2022).
Fokus operasi KRYD yaitu mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan geng motor diwilayah hukum Polres Sukabumi. "Kegiatan kepolisian yang ditingkatkan atau KRYD dengan sasaran pertama yaitu keberadaan geng motor, yang kedua sajam dan curas," ujarnya.
Melalui operasi yang dilakukan, polisi berharap tak terulang lagi kejadian pembacokan yang menyebabkan seorang warga meninggal dunia.
"Khusus malam tadi tujuan patroli untuk mengantisipasi terulangnya kembali kejadian kemarin malam," jelasnya.
Masih kata Aah, berdasarkan pantauan dari hasil operasi dari beberapa tempat dan lokasi kumpul orang hingga menjelang tengah malam situasi aman dan kondusif.
"Kondisi aman, polisi tidak mendapati keberadaan geng motor ataupun tindak kejahatan lain," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Supiyani alias Aray (27 tahun) warga Kampung Gentong, Desa Cikadu, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Dibacok hingga Tewas oleh pengendara motor, Jumat malam (1/7/2022). Hasil otopsi menemukan luka bacok di dada korban yang tembus hingga merobek jantung.
Dokter forensik Polri, dr. Arif Wahyono yang mengotopsi korban, mendapati dua luka bekas senjata tajam di bagian dada dan punggung. Duka luka ini diduga menjadi penyebab kematian Supiyani.
Seusai diotopsi di RSUD Sekarwangi, jasad Supiyani kemudian dimakamkan di TPU Kampung Pasirhaleuang, RT 02 RW 05 Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, tak jauh dari rumah duka, Sabtu petang (2/7/2022).
Keluarga korban meminta tak ada aksi balas dendam, dan berharap pelaku secepatnya ditangkap oleh pihak kepolisian.
Korban diketahui sering bersama dengan salah satu kelompok motor. Di rumah dan saat pemakamannya, banyak rekan korban dari kelompok motor berdatangan.