SUKABUMIUPDATE.com - Warga kampung Jayanti, tepatnya di RT 04, RW 02, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi sempat melihat peristiwa pembacokan yang menewaskan pemuda asal Desa Cikadu pada Jumat malam 1 Juli 2022.
Akibat peristiwa berdarah ini, seorang pria bernama Supiyani alias Aray (27 tahun), warga Kampung Gentong, Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, tewas dengan kondisi tergeletak bersimbah darah akibat luka tusukan senjata tajam, di pinggir Jalan.
Jamal (40 tahun) warga sekitar lokasi kejadian mengatakan, sempat melihat sekumpulan orang dimana terdapat seorang pengendara yang dibacok oleh pengendara motor lainnya.
Saat itu, lanjut Jamal, para pengendara itu melaju dari arah Bagbagan menuju Palabuhanratu. Tak berselang lama, terlihat gerombolan pemuda berlarian, ia juga melihat korban berusaha melarikan diri kejaran para pelaku.
"Kejadiannya sekitar pukul 19.50 WIB, tapi gak tahu orangnya, lihat sebentar, keburu pada lari orang-orangnya semuanya naik motor," ungkapnya, Sabtu (2/7/2022).
"Yang satu lari ke sana (jalan arah kantor Desa) gak naik motor. Satu orang lihatnya (yang dibacok), dua orang yang lari ke sana (arah Palabuhanratu)," sambungnya.
Baca Juga :
Dikonfirmasi terpisah, KBO Reskrim Polres Sukabumi, IPDA Ruskan membenarkan peristiwa ini. Berdasarkan laporan yang diterimanya, korban dan pelaku sama-sama mengendarai sepeda motor, saat itu korban dipepet dan dianiaya diduga oleh senjata tajam.
"Iya betul, sama-sama mengendarai sepeda motor, korban dipepet dan selanjutnya korban dianiaya diduga menggunakan sajam, luka tusuk," jelasnya.
Menurut Ruskan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi atas adanya peristiwa tersebut. "Dari tadi malam hingga siang ini penyidik masih periksa saksi-saksi dan anggota Opsnal masih di lapangan," tandasnya.
Saat berita ini diturunkan, usai otopsi di RSUD Sekarwangi jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di TPU Pasirhaleuang Kampung Gentong RT01 RW 05 Desa Cikadu Palabuhanratu.
Dokter forensik Polri di RSUD Sekarwangi , Dr. Arif Wahyono yang mengotopsi korban, mendapati dua luka bekas senjata tajam di bagian dada dan punggung. Duka luka ini diduga menjadi penyebab kematian Supyan.
Dr. Arif menambahkan luka sajam di bagian dada itu merobek jantung korban, sehingga diduga menyebabkan korban kehabisan darah dan akhirnya dinyatakan meninggal. "Penyebab kematiannya kekerasan di dada itu merobek jantung, sehingga mengakibatkan pendarahan," ungkapnya.