SUKABUMIUPDATE.com - Kampung gelasan, demikian nama sebutan bagi Kampung Cibolangkaler, Desa Cibolangkaler, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Dinamakan seperti itu sebab kampung ini menjadi salah satu sentra pembuatan gelasan, benang yang digunakan untuk adu layang-layang.
Baca Juga :
Di Kampung ini, gelasan diproduksi secara rumahan menggunakan alat tradisional.
Ohan (67 tahun) merupakan salah satu pengrajin gelasan di kampung tersebut. Dia menuturkan sudah melakukan produksi gelasan sejak tahun 1980-an. Kemampuan membuat gelasan didapat setelah belajar dari sang istri yang juga seorang pengrajin gelasan.
Ohan menuturkan pada awalnya gelasan yang diproduksinya bisa dikirim hingga ke luar daerah. "Dulu pengiriman gelasan bisa sampai ke palembang, tapi sekarang hanya di sukabumi saja dan sedikit pengiriman ke bogor," ujar Ohan, belum lama ini.
Dulu dia mempunyai beberapa pegawai, namun seiring berjalannya waktu, usaha gelasan merek Surya Mas ini dia jalankan sendiri.
Untuk membuat gelasan, bahan yang digunakan yaitu benang, pewarna, serbuk kaca, lem perekat dan putih telur.
Tempat dan cara pembuatan gelasan ini unik. Perajin membuat sebuah saung yang tingginya sekitar 2 meter. Dari saung itu, benang dibentangkan memanjang ke ujung sawah.
Benang itu diulur sambil diberi pewarna, serbuk kaca, lem dan putih telur. Karena adanya tahap perekatan itu maka, pembuatan gelasan mesti dilakukan saat cuaca benar-benar cerah. Sebab kalau hujan, proses pembuatannya tidak akan bagus.
"Proses pembuatannya dimulai dari pembersihan benang, lalu pemberian warna, putih telur dan serbuk kaca yang dilakukan saat kemarau," ujar Ohan.
Mengenai harga gelasan Ohan menyatakan berkisar Rp 11 ribu sampai Rp 30 ribu tergantung pada jumlah dan kualitas dari gelasan tersebut.
REPORTER: CRP/GIANNI FATHIN RABBANI