SUKABUMIUPDATE.com - Saat wisuda kita pasti sering melihat tali kuncir pada di topi toga yang dipakai wisudawan dipindahkan dari kiri ke kanan.
Mungkin masih banyak orang yang bertanya-tanya apa maksud dari prosesi tersebut, untuk menjawab rasa penasaran, simak penjelasannya berikut ini.
Melansir dari Tempo.co, Toga sendiri merupakan simbol bahwa mahasiswa telah lulus dan selesai melakukan pembelajaran di kelas dan siap untuk terjun ke masyarakat.
Kata toga berasal dari “tego”, yang dalam bahasa latin bermakna penutup. Awalnya, toga berasal dari sejenis jubah yang dikenakan oleh pribumi Italia, yaitu bangsa etruskan yang hidup di italia sejak 1200 SM.
Kala itu, bentuk toga belum berbentuk jubah, tetapi sebatas kain sepanjang 6 meter yang cara menggunakannya sebatas dililitkan ke tubuh.
Meskipun tidak praktis, toga adalah satu-satunya pakaian yang dianggap pantas waktu seseorang berada di luar ruangan untuk menutupi tubuh mereka.
Seiring berjalannya waktu, pemakaian toga mulai bergeser dari busana sehari-hari menjadi pakaian resmi seremonial, termasuk acara kelulusan. Semenjak itu, bentuknya pun dimodifikasi menjadi sejenis jubah.
Para mahasiswa yang akan di wisuda memakai toga dengan tali di sebelah kiri dan nantinya akan dipindahkan ke sebelah kanan oleh rektor. Dirangkum dari berbagai sumber berikut alasan kenapa tali toga dipindahkan dari kiri ke kanan.
Ketika duduk di bangku sekolah maupun kuliah, seseorang akan cenderung lebih banyak menggunakan otak kiri dibanding otak kanan.
Seperti yang diketahui, otak kiri sendiri berhubungan langsung dalam proses menghafal dan bahasa.
Dikutip dari laman News Unair, otak kiri juga mengatur kecerdasan bahasa, sains, dan matematika. Sedangkan otak kanan lebih berhubungan dengan proses berpikir global, intuisi, kreativitas, musik, dan seni.
Sebagai mahasiswa, otak kiri disinyalir lebih berperan. Lain halnya ketika sudah lulus di mana mantan mahasiswa akan dihadapkan dengan realita dunia dengan segala dinamika dan permasalahannya.
Ketika tali toga secara simbolis dipindahkan ke kanan saat acara wisuda, diharapkan ada perubahan besar yang terjadi.
Mahasiswa akan kembali ke masyarakat, serta menjadi bagian di dalamnya. Setiap ilmu yang diperoleh bukan hanya sebatas teori, tetapi praktik nyata.
SUMBER: TEMPO.CO/M. RIZQI AKBAR