SUKABUMIUPDATE.com - Tantrum merupakan salah satu masalah yang kerap dialami anak-anak dan tak jarang membuat orang tua merasa bingung dalam menghadapinya. Namun, Bunda tidak perlu merasa khawatir dan bisa melakukan hal-hal berikut untuk mengatasinya.
Melansir dari Tempo.co, anak mengamuk atau tantrum bukan diartikan perilaku buruk. Sebab, tantrum bagian penting dari perkembangan anak. Tantrum anak di bawah lima tahun atau balita sama halnya dengan keluhan atau pelampiasan amarah ketika seseorang frustasi.
Mengutip MedicineNet, ciri anak tantrum merengek, tubuhnya meronta, ototnya tegang, menggigit, menahan napas, menangis, berteriak, mengayunkan tangan dan kaki, bahkan memukul.
Tantrum respons terhadap emosi kuat tiba-tiba yang dirasakan anak, seperti kemarahan, frustasi, ketakutan, atau kesedihan, dikutip dari Cleveland Clinic. Tantrum bisa berupa reaksi fisik, verbal, atau keduanya. Anak-anak biasanya mengatasi tantrum saat berusia empat tahun atau masa prasekolah.
Penyebab tantrum pada anak
Mengutip Medical News Today, kondisi tantrum ketika anak merasa kesulitan mengungkapkan pikiran atau perasaan. Adapun kondisi lainnya ketika kebutuhan fisik yang tidak terpenuhi lapar atau lelah (kekurangan energi) dan kurang cara alternatif mengelola emosi.
Merujuk publikasi dalam Unair News, tantrum juga juga tersebab penyapihan dini yang membuat anak tak merasa nyaman. Penyapihan dini juga mengurangi ikatan antara ibu dan anak, Dampaknya, anak bisa berperilaku yang cenderung mengarah tantrum.
Berlatih menggunakan toilet (toilet training) pun bisa menjadi penyebab tantrum. Masalah lainnya, terkadang beberapa orang tua melarang anak buang air kecil atau besar saat bepergian atau di tempat umum. Bahkan, ada yang marah saat anak merengek minta buang air. Situasi itu membuat rentan berakibat anak-anak ceroboh, emosional, dan seenaknya sendiri.
Pola asuh orang tua sangat mempengaruhi kondisi tantrum. Anak yang selalu dituruti kemauannya dan dilindungi orang tua bisa memicu tantrum. Jika orang tua tak disiplin dalam mengasuh anak juga bisa memicu tantrum.
Cara menangani tantrum pada anak
Merujuk keterangan Mayo Clinic kiat menangani anak tantrum, yaitu:
- Jika anak mulai mengamuk, coba mengalihkan perhatiannya memberikan sesuatu atau mengajaknya mengerjakan suatu kegiatan.
- Saat anak sedang mengamuk, jangan mengancam, menceramahi, atau berdebat. Sebab, hal itu hanya membuat amukan anak semakin parah.
- Mengabaikan amukan menunjukkan kepada anak, mengamuk tidak bisa diterima orang lain. Beri tahu anak cara mengamuk tidak membuat mereka mendapat sesuatu yang diinginkan.
- Saat anak tantrum, benda berbahaya di sekitaran anak segera dijauhkan. Sebaiknya menggendong anak, supaya tetap dalam kendali. Apabila anak benar-benar di luar kendali, bawa mereka ke tempat yang aman sampai mereka tenang.
- Beberapa anak tantrum biasanya akan memukul, menendang, melempar barang. Orang tua tidak boleh terbawa emosi. Tetap menenangkan tantrum anak menggunakan secara baik-baik dengan ucapan maupun tindakan.
SUMBER: TEMPO.CO/AMELIA RAHIMA SARI