Ketahui 6 Jenis Dermatitis dan Cara Mengobatinya

Rabu 08 Juni 2022, 12:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - kulit merupakan organ terluar manusia yang berfungsi untuk pelindung. Kulit rentan mengalami berbagai masalah, salah satunya yaitu dermatitis. 

Mengutip dari laman Cleveland Clinic, dermatitis merupakan peradangan pada kulit yang mencakup iritasi kulit dan ruam yang disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari genetika, sistem imun, infeksi, alergi, dan zat lain yang dapat mengiritasi kulit. 

photoIlustrasi Dermatitis- (Freepik)</span

Tingkat keparahan dermatitis tergantung dari penyebabnya meski tidak berpotensi kematian. Gejala yang muncul biasanya terasa gatal dan kemerahan pada kulit. Meski dermatitis umum diderita, penyakit kulit ini tidak termasuk dalam penyakit menular.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, dermatitis memiliki banyak faktor penyebab, berdasarkan hal tersebut terdapat beberapa jenis dermatitis. Berikut jenis-jenis dermatitis yang dikutip dari Healthline oleh tempo.co.

Baca Juga :

1. Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik atau sering disebut eksim merupakan dermatitis yang biasa terjadi pada bayi dan anak-anak, namun orang dewasa juga bisa mengalaminya.

Saat mengalami eksim terdapat beberapa gejala dalam siklus flare up dan tanpa gejala. Saat flare up kulit akan muncul bercak kasar, kering, dan gatal. Eksim ini tidak memiliki obat.

Mengutip dari WebMd, eksim dapat terjadi karena genetik, alergi, asma, dan stres. Selain itu kondisi kulit yang memungkinkan bakteri atau kuman dan kondisi lingkungan juga bisa menjadi penyebabnya. 

Pada beberapa kasus, dermatitis atopik adalah faktor meningkatnya konsumsi gula, susu, dan daging merah. 

2. Dermatitis Kontak 

Dermatitis kontak merupakan dermatitis yang terjadi karena kulit terkena zat yang menyebabkan reaksi pada kulit seperti alergi atau iritasi yang menyebabkan ruam yang terasa gatal, sensasi terbakar dan menyengat, dan melepuh.

Beberapa kasus dermatitis kontak alergi tidak langsung menyerang kulit, tapi menyerang sistem kekebalan terlebih dahulu. 

Hal itu mengakibatkan reaksi tersebut menyebabkan kulit bereaksi sedemikian rupa seperti gatal dan kemerahan. 

Zat alergen yang mungkin menyebabkan reaksi seperti detergen, kosmetik, dan nikel. 

3. Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik atau lebih dikenal dengan cradle cap sering terjadi pada bayi di beberapa bagian seperti kulit kepala, wajah, dada, dan sekitar telinga. Cradle cap akan membuat kulit berubah warna dan bercaknya seperti bersisik. 

Dermatitis ini biasanya terjadi atau semakin parah saat stres. Jika dermatitis jenis ini terjadi pada kulit kepala orang dewasa disebut ketombe. 

Risiko dermatitis seboroik juga dapat meningkat karena memiliki kondisi kesehatan lain seperti HIV, epilepsi, rosacea, dan psoriasis, 

4. Dermatitis Numularis

Bentuk luka dari dermatitis numularis terlihat seperti koin yang terjadi akibat cedera kulit.  DIkutip dari laman WebMD, plak merah banyak terlihat pada kaki, tangan, lengan, dan dada serta yang banyak mengidap dermatitis numularis ini laki-laki. 

Dermatitis numularis dapat menginfeksi karena cuaca panas dan kering atau sering mandi dengan air panas. 

5. Dermatitis Stasis

Dermatitis stasis terjadi karena sirkulasi darah yang buruk dan dapat menyebabkan perubahan warna kulit dan bahkan tekstur kulit bisa menebal. 

WebMD menuliskan jika kondisi kesehatan lain juga mempengaruhi munculnya dermatitis statis seperti varises, gagal jantung, dan kondisi kesehatan yang yang menyebabkan pembengkakan pada kaki.

Proses terjadinya penggelapan kulit terutama di pergelangan kaki karena vena yang ada di kaki gagal mengembalikan darah sehingga darah dan cairan menumpuk dan pergelangan kaki menjadi bengkak kan kulit teriritasi. 

6. Neurodermatitis

Selain dermatitis seboroik yang dapat di trigger oleh stres, neurodermatitis juga dipicu oleh stres. Yang dirasakan pada penderita neurodermatitis adalah rasa gatal pada kulit.

Selain itu, terdapat dermatitis neglecta yang terjadi akibat sebum, keringat, korneosit, dan bakteri yang membentuk kerak kotoran yang melekat pada kulit.

Dermatitis dapat berkurang dan hilang secara sendirinya atau hanya dengan bantuan salep, misalnya dermatitis kontak akan hilang jika tidak terkena dengan iritan.

Namun seperti yang disebut dalam Mayoclinic.org, jika semakin lama semakin parah dan aktivitas terganggu sebaiknya melakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

Dalam Healthline disebutkan perawatan yang mungkin diberikan jika terkena dermatitis di antaranya:

  1. Memberi obat alergi dan gatal seperti antihistamin dan diphenhydramine
  2. Melakukan fototerapi, yaitu memaparkan area dermatitis dengan cahaya yang telah ditentukan jenis dan jumlahnya
  3. Diberikan salep topikal dengan steroid untuk meredakan gatal dan peradangan seperti hidrokortison
  4. Jika infeksi menyebar, dokter juga akan memberikan antibiotik atau antijamur. Biasanya infeksi menyebar karena kulit yang digaruk dengan intens. 
  5. Jika berkaitan dengan stres seperti dermatitis seboroik, pasien juga direkomendasikan untuk melakukan meditasi, yoga, pijat, atau akupuntur. 

Baca Juga :

SOURCE: TEMPO.CO | TATA FERLIANA 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sehat05 Mei 2024, 08:00 WIB

Picu Serangan, 4 Bahaya Terlalu Banyak Makan Purin untuk Penderita Asam Urat

Penderita asam urat memiliki metabolisme yang tidak efisien dalam mengurai purin.
Ilustrasi - Serangan Asam Urat di Rumah Adalah Salah Satu Bahaya Makan Purin Berlebihan (Sumber : Freepik/freepik)
Food & Travel05 Mei 2024, 07:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Jawer Kotok untuk Mengobati Diabetes, 7 Langkah Simpel!

Daun Jawer Kotok memiliki aroma yang khas dan rasa yang sedikit pahit namun bisa diolah sebagai air rebusan untuk mengobati diabetes secara alami.
Ilustrasi. Daun Jawer Kotok, Bahan Air Rebusan untuk Mengobati Diabetes Secara Alami. Foto: Instagram/@gerbanghijau
Science05 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 5 Mei 2024, Langit Pagi Cerah Berawan untuk Sukabumi

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024. (Sumber : Unplash/Gabriel Garcia Marengo)
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk