SUKABUMIUPDATE.com - Pilkada Kabupaten Sukabumi akan berlangsung di tengah Pandemi Covid-19. Masa penentuannya adalah 9 Desember 2020 mendatang. Sampai saat ini, tahapan demi tahapan masih dilangsungkan.
KPU memasang target partisipasi pemilih di angka 77,5 persen pada Pilkada Kabupaten Sukabumi tahun 2020 ini. Sementara pada Pilkada 2015 lalu, angka partisipasi pemilih hanya mencapai angka 50 persenan. Salah satu tantangan untuk mencapai target partisipasi tersebut adalah Pilkada yang mesti dilangsungkan di tengah pandemi.
Bagaimana masyarakat akan dilibatkan? Bagaimana masing-masing pasangan calon di Pilkada Kabupaten Sukabumi bersama mesin partai politik, beserta relawannya ikut andil dalam mengakselerasi partisipasi pemilih?
Hal itu dikupas dalam acara Live Panggung Pilkada Sukabumiupdate.com edisi Senin, 26 Oktober 2020 bersama tiga relawan masing-masing pasangan calon di Pilkada Kabupaten Sukabumi.
Antara lain Helmi Yunan dari Relawan pasangan nomor urut 1 Adjo Sardjono - Iman Adinugraha, Aom Aziz dari relawan pasangan nomor urut 2 Marwan Hamami - Iyos Somantri, Agung Munajat dari relawan pasangan nomor urut 3 Abubakar Sidik - Sirojudin.
BACA JUGA: Menatap Masa Depan Perempuan dan Anak di Tangan Paslon Pilkada Sukabumi
Helmi Yunan dalam pemaparannya menjelaskan, partisipasi masyarakat perlu dikaji lebih dalam, terutama tingkat kepercayaan publik dalam perhelatan politik apapun. Ia menyebutkan, tingkat partisipasi masyarakat justru bukannya semakin naik, namun semakin menurun.
"Sebetulnya, kami dari tim Adjo - Iman berpikir bahwa partisipasi itu tidak harus lima tahun sekali. Jadi saya berharap justru sebaliknya. Produk-produk hasil Pilkada di lima tahun itu terus-terusan terjun ke titik terbawah. Partisipasi itu turun karena setelah menang, jarang turun ke bawah. Kita menilai ada yang salah di kegiatan perpolitikan," papar Helmi Yunan.
Aom Aziz mengatakan, setiap perhelatan Pilkada tak akan pernah bisa lepas dari keterlibatan relawan. Relawan itu bagian dari masyarakat. Adanya relawan, itu karena inisiasi dari masyarakat yang peduli dan wujud kecintaan kepada pasangan calon yang didukung.
"Relawan itu dibuat, dibentuk berdasarkan keinginan dari masyarakat. Maka, masyarakat yang sangat mencintai calon Bupati dan Wakil Bupati, mereka berinisiatif. Kita banyak mendata di relawan untuk nomor 2, Pak Marwan dan Pak Iyos, 2019 saja sudah terdata sampai 65 kelompok relawan. Mereka yang berkeinginan Pak Marwan dilanjutkan menjadi bupati," ujarnya.
BACA JUGA: Polemik UU Cipta Kerja, Bagaimana Komitmen Paslon Pilkada Sukabumi untuk Kaum Pekerja?
Sementara Agung Munajat menilai fungsi relawan memiliki peran yang sangat signifikan. Dan akan lebih signifikan ketika unsur kepartaian bekerja keras, lalu relawan juga mendongkrak suara. Ia menyebut, relawan terdiri dari masyarakat yang bergerak masif untuk kemenangan pasangan calon yang didukung.
"Demokrasi bukan hanya milik segelintir orang dari partai politik, tapi merangkul peran serta masyarakat. Bupati dan Wakil Bupati bukan hanya milik partai, tapi milik masyarakat. Di pasangan nomor urut 3, ada ruang yang begitu besar untuk relawan. Dengan ini lah kami bisa menciptakan ruang partisipasi yang besar untuk masyarakat," jelas Agung.
Updaters yang ingin menyaksikan lebih lengkap, bisa diakses dalam tayangan ulang Live Panggung Pilkada Sukabumiupdate.com edisi Senin, 26 Oktober 2020 dengan tema Partisipasi Masyarakat vs "Mesin Politik" Relawan.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.