Polemik UU Cipta Kerja, Bagaimana Komitmen Paslon Pilkada Sukabumi untuk Kaum Pekerja?

Senin 12 Oktober 2020, 23:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi tahun 2016-2021, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) ditargetkan berada di angka 55-70 persen.

Tetapi, dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016-2019, angka TPAK di Kabupaten Sukabumi ini terus menurun, dari 63,78 persen menjadi 62 persen. Meskipun angka TPAK tersebut masih ada dalam target RPJMD Kabupaten Sukabumi.

Penurunan angka TPAK itu berbanding lurus dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan data time series, TPT Kabupaten Sukabumi setiap tahun terus mengalami peningkatan. Pembahasan ini menjadi menarik di tengah polemik UU Cipta Kerja yang masih terus berlangsung di masyarakat.

Lalu bagaimana komitmen setiap pasangan calon (paslon) di Pilkada Sukabumi untuk sektor ketenagakerjaan ini? Berikut hasil wawancara langsung bersama ketiga tim pemenangan paslon dalam acara Panggung Pilkada 2020 Edisi 12 Oktober 2020 di kantor sukabumiupdate.com.

BACA JUGA: Demo Ricuh 8/10 di Kota Sukabumi! LBKH UMMI Terima 10 Aduan, Ada Mahasiswa Juga PKL

Tim Pemenangan Adjo Sardjono dan Iman Adinugraha, Nendar Supriyatna mengatakan, pihaknya akan fokus terhadap proses penyelesaian sejumlah persoalan seperti kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan, melepaskan buruh dari jeratan rentenir yang ada di perusahaan, persoalan pungutan liar dalam penyerapan tenaga kerja, masalah penerapan struktur dan skala upah, hingga persoalan buruh migran.

"Sebetulnya bukan hanya berbicara persoalan angkatan kerja atau buruh yang bekerja dan kehilangan pekerjaannya yang memang itu menjadi persoalan klasik. Selain soal kesetaraan gender, tapi kami juga fokus soal rentenir, karena ATM para karyawan ini kita mendapatkan informasi dan laporan, sudah tidak lagi dipegang oleh karyawan itu sendiri. ATM untuk gajian dipegang rentenir. Sukabumi juga kita tahu menjadi salah satu daerah yang menyumbang tenaga kerja ke luar negeri," tutur Nendar.

Kemudian, Tim Pemenangan Marwan Hamami dan Iyos Somantri, Dadeng Nazarudin menjelaskan, pihaknya akan fokus dalam pembentukan lembaga khusus untuk persoalan buruh, di mana lembaga itu menjadi kepanjangan tangan dari program Sukabumi Integrative Labour and Employment Centre yang pihaknya tawarkan.

BACA JUGA: Menakar Janji Manis Paslon Pilkada Sukabumi untuk Kaum Milenial

"Semua problem yang ada kaitannya dengan perburuhan itu akan dikonsentrasikan di sana, baik soal pembuatan kartu kuning, pengaduan masalah, termasuk soal informasi tentang pelatihan kerja dan peluang kerja. Tentu nanti yang menjalankan program itu adalah Disnakertrans. Sebab, hambatan hari ini adalah serikat buruh di Sukabumi yang aktif dan afiliasinya hingga nasional, ini tidak sampai 10 atau 20 persen dari jumlah buruh di Sukabumi. Sisanya mereka bingung kalau ada masalah mau mengadu ke mana," papar Dadeng menjelaskan.

Selanjutnya, Tim Pemenangan Abu Bakar Sidik dan Sirojudin, Efri Darlin Marto Dachi mengungkapkan, di tengah polemik UU Cipta Kerja ini pihaknya akan fokus dalam upaya peningkatan kesejahteraan buruh. Dachi menyebut, pihaknya akan berupaya meningkatkan upah bagi buruh itu sendiri.

"Dalam UU diamanatkan bahwa diutamakan adalah upah buruh agar lebih meningkat. Kita akan yakinkan buruh, bahwa paslon kita ini akan mengedepankan kesejahteraan dan keadilan. Tadi disinggung masalah upah, harus kita upayakan untuk naik, bila perlu ya melebihi dari UMR atau UMK provinsi untuk kabupaten. Selain itu, yang juga menjadi masalah adalah banyaknya fasilitas untuk menunjang kesejahteraan para buruh yang tidak diperhatikan oleh pemerintah selama ini," pungkasnya mengakhiri.

Simak wawancara lengkapnya dalam acara Panggung Pilkada 2020 Edisi 12 Oktober 2020.

Ingat pesan ibu:

Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)