SUKABUMIUPDATE.com - Milenial merupakan kelompok yang digadang-gadang akan menjadi kekuatan baru dalam beberapa tahun ke depan. Pun, dalam perhelatan Pilkada Sukabumi tahun 2020 ini.
Ketiga pasangan calon (paslon) yakni Adjo Sardjono-Iman Adinugraha, Marwan Hamami-Iyos Somantri, dan Abu Bakar Sidik-Sirojudin juga tak jarang membawa narasi milenial dalam kampanye politiknya.
Dalam acara Panggung Pilkada 2020 Edisi 5 Oktober 2020 di kantor sukabumiupdate.com, ketiga tim pemenangan mencoba memaparkan tawarannya untuk kaum milenial tersebut.
Tim Pemenangan Adjo Sardjono dan Iman Adinugraha, Abu Rijal El Jihadi mengatakan, jumlah milenial di Kabupaten Sukabumi dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Pilkada nanti mencapai 800 ribu orang atau sekitar 40 persen dari total DPT.
"Tentu itu angka yang besar dan signifikan untuk pemenangan sebuah pasangan. Kami melihat bahwa milenial memiliki peranan penting ke depan, terutama dalam integritas pembangunan Kabupaten Sukabumi," kata Abu Rijal.
BACA JUGA: Memahami Visi dan Misi Tiga Paslon di Pilkada Sukabumi, Simak Diskusi Serunya!
"Kami dari pasangan AMAN, dari awal kami sudah melibatkan milenial dalam perumusan visi-misi. Selain itu, kami melihat potensi milenial di Kabupaten Sukabumi ini sangat besar, tapi dibaringi masalah yang juga kompleks. Makanya kita punya program kerja yang memang tidak hanya menyasar milenial yang siap, tapi juga menyasar milenial yang siap dibina," tambahnya.
Di acara yang sama, Tim Pemenangan Marwan Hamami dan Iyos Somantri, Anjak Priatama Sukma menuturkan, pihaknya akan melakukan dua pendekatan dalam konteks pengelolaan kaum milenial yang jumlahnya sangat besar itu.
"Pertama dari sisi proses pemenangan itu. Kedua, menjadi agenda penting yang masuk dalam visi-misi dan program unggulan yang kita tawarkan selama lima tahun ke depan," ucap Anjak.
"Dalam konteks proses, di pemenangan Marwan-Iyos banyak aktivis milenial yang ikut terlibat. Mulai penyusunan visi-misi, kampanye, dan ide mereka tertampung dalam proses pemenangan Marwan-Iyos. Kemudian dalam konteks bagaimana kita maintenance usia milenial ke depan, sudah kita rumuskan dalam visi-misi dan program yang nanti kita tawarkan," jelasnya.
Sementara itu, Tim Pemenangan Abu Bakar Sidik-Sirojudin, Anwar Sadad menyebut, pembinaan kaum milenial harus dimulai berdasarkan potensi yang dimiliki. Ia menegaskan, pengembangan milenial itu juga harus diawali oleh perencanaan yang matang.
BACA JUGA: Tagline Bapaslon di Pilkada Sukabumi, Cita-cita atau Janji Belaka?
"Makanya dalam visi-misi kami sudah diakomodir apa yang menjadi harapan anak-anak muda sesuai potensinya. Ke depan, warga milenial ke perkotaan ini kita kurangi, kita sediakan lapangan kerja di desa, sehingga kaum muda di pedesaan terberdayakan," ungkapnya.
Sedangkan panelis acara tersebut, Dedi Suhendra mengapresiasi seluruh ide dan gagasan dari tiap paslon untuk kaum milenial. Namun Dedi juga memberikan catatan bahwa hal pertama sebelum merangkul milenial adalah perlunya memahami karakteristik milenial di Sukabumi itu sendiri.
"Kita harus mengenal dulu Sukabumi, ada apa dan bagaimana. Itu menjadi kunci untuk bisa merangkul para milenial. Selama saya berkegiatan di media sosial, mapping yang terjadi di Sukabumi tidak terlepas dari hal-hal tersebut," pungkasnya menanggapi pernyataan dari setiap tim pemenangan paslon.
Simak diskusi lengkapnya di sini.
Ingat pesan ibu:
Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.