SUKABUMIUPDATE.com - Riuh rendah perhelatan pesta demokrasi di Kabupaten Sukabumi mulai dirasakan oleh seluruh lapisan masyarkat. Tiga bakal pasangan calon (bapaslon) telah secara resmi mendaftar ke KPU untuk mengikuti kontestasi Pilkada Sukabumi tahun 2020 ini.
Berbekal dukungan koalisi Partai Golkar, PKS, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem, serta sejumlah partai politik non parlemen, bapaslon petahana Marwan Hamami dan Iyos Somantri percaya diri maju ke gelanggang dengan membawa tagline "Lanjutkan Kebaikan".
BACA JUGA: KPU Catat Jumlah Pemilih Sementara di Pilkada Sukabumi 1,8 Juta Orang
Meski hanya diusung dua partai politik, yakni Partai Gerindra dan PAN, serta sejumlah partai politik non parlemen, bapaslon lainnya, Adjo Sardjono dan Iman Adinugraha tetap optimis menatap masa depannya di Pilkada kali ini. Bukan tanpa alasan, optimisme mereka didasari dukungan dari Partai Gerindra yang tak lain adalah pemenang pada Pileg 2019 Kabupaten Sukabumi.
Semangat lainnya datang dari bapaslon Abu Bakar Sidik dan Sirojudin. Bapaslon yang berangkat dari perpaduan religius-nasionalis melalui koalisi PDIP, PKB dan PPP, serta sejumlah partai politik non parlemen itu mengusung jargon Sukabumi Harmoni. Harmoni sendiri bermakna Harum, Agamis, Responsif, Maju, Optimis, Nasionalis, dan Indah.
BACA JUGA: Pose Mirip Gaya Bapaslon Pilkada Sukabumi, Ini Kata KPU dan Bawaslu
Kelahiran tiga bapaslon tersebut diwarnai migrasi politik yang cukup signifikan, baik yang dilakukan oleh kader partai politik maupun sikap partai politik secara organisasi, yang berakhir pada menghangatnya dinamika Pilkada Sukabumi tahun ini.
Dalam acara Live Panggung Pilkada 2020 di kantor sukabumiupdate.com, Senin (7/9/2020) malam, ketiga tim pemenangan bapaslon menjawab fenomena tersebut.
Ketua Tim Pemenangan Bapaslon Abu Bakar Sidik dan Sirojudin, Yudi Suryadikrama, mengatakan, migrasi politik yang terjadi dalam Pilkada Sukabumi tahun ini merupakan takdir dalam upaya pencarian pasangan yang paling cocok untuk diusung.
BACA JUGA: Perludem: Tegakkan Protokol Covid-19 atau Tunda Pilkada 2020
"Politik adalah seni dan amanat konstitusi. Ibarat mencari pasangan, politik juga sama berproses mencari kecocokan. Dalam perjalanan bisa saja berubah dan ini dalam konteks kehendak Allah," kata Yudi.
Di lokasi yang sama, Ketua Tim Pemenangan Bapaslon Adjo Sardjono dan Iman Adinugraha, Yudha Sukmagara, mengungkapkan, Adjo Sardjono telah mengikuti mekanisme Partai Gerindra dan mendapat restu pimpinan partai untuk maju sebagai Bupati Sukabumi bersama Iman Adinugraha.
"Tapi partai Gerindra tidak bisa berangkat sendiri karena masih kurang satu kursi, jadi kami harus melakukan silaturahmi dan komunikasi politik untuk menciptakan sebuah koalisi. Visi dan misi yang ternyata mempunyai kesamaan dan komitmen dalam rangka Sukabumi Unggul, maka saya rasa PAN menjadi partai yang memang memiliki kesamaan itu dan terbentuk chemistry," ungkap Yudha.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Pemenangan Bapaslon Marwan Hamami dan Iyos Somantri, Budi Azhar Mutawali, menuturkan, bapaslon tersebut terbentuk karena adanya pertimbangan untuk menciptakan pasangan dari kalangan politisi dan birokrat.
"Sebetulnya itu adalah rencana yang cukup lama. Kita mengambil keputusan itu dengan berbagai pertimbangan. Kita melihat harus ada keseimbangan antara politisi dengan birokrasi," pungkas Budi.
Untuk lebih mengetahui lebih lengkap diskusi Live Panggung Pilkada 2020, silahkan cek di sini.