SUKABUMIUPDATE.com - Nama Agus Mulyadi kian menjadi perbincangan setelah ramai disebut-sebut bakal maju di Pilkada Kabupaten Sukabumi tahun 2020 mendampingi Adjo Sardjono.
Pria yang pernah menjadi Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi periode 2014-2019 itu merupakan kader Partai Golkar, hingga kembali mendulang suara di Dapil II sebagai Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi 2019-2023.
BACA JUGA: Siap Maju di Pilkada Sukabumi dengan Partai Lain, Adakah Pelanggaran yang Dilakukan Agus?
Namun sayangnya, patron politik Agus Mulyadi dengan Partai Golkar dinilai berseberangan. Partai Golkar punya jagoan sendiri, tak lain dan tak bukan figur Marwan Hamami, Bupati Sukabumi sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi.
Kendati berseberangan, Agus seolah tak ragu untuk tetap maju apabila ia mendapat dukungan dari partai lain di luar Partai Golkar.
"Jadi Pilkada masih jauh, bulan Desember. Kalaupun saya sedang berproses, tentu saya hanya mengikuti alurnya saja. Tapi kalau ngomong kesiapan, saya siap," kata Agus saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Senin (22/6/2020).
"Tetapi sebagai politisi saya tetap menunggu realisasi SK dari partai partai yang akan mencalonkan. Selama belum ada partai yang mencalonkan, ya saya anggota Fraksi Golkar," tegas Agus.
BACA JUGA: Akhirnya Agus Mulyadi Bicara Pilkada Sukabumi, Siap Maju Bersama PKB
Ia mengaku sejauh ini masih melakukan komunikasi dengan partai politik yang kini tengah dekat dengan Adjo Sardjono. Diantaranya Partai Gerindra, PKB, PPP dan PAN.
"Komunikasi jalan. Dengan koalisi yang bersama Pak Adjo ada Gerindra, PKB, PPP dan PAN. Tapi kan itu baru sebatas komunikasi. Nanti tergantung seperti apa rekomendasinya. Kalau belum ada rekomendasi saya belum berani berandai-andai," lanjutnya.
"Saya pasti tidak akan mendapat rekomendasi dari Partai Golkar. Jadi rekomendasinya dari partai lain. Kalau saya dapat rekomendasi dari partai lain, kelihatannya PKB, lalu saya akan lapor ke Golkar, saya izin untuk melaksanakan Pilkada masuk dari PKB," tegasnya dengan raut wajah penuh keyakinan.
"Izinnya itu, saya melaporkan. Saya tidak bisa melaksanakan sebagai kader Golkar. Tentu mundur dari pengurus Partai Golkar Kabupaten Sukabumi kalau ada suratnya," pungkas Agus.