SUKABUMIUPDATE.com - Tahapan Pilkada Kabupaten Sukabumi dipastikan kembali berlanjut. Hal itu juga sudah diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) nomor 5 tahun 2020 yang mengatur tahapan, program, dan jadwal Pilkada 2020.
Diatur pula mengenai penerapan standar protokol kesehatan maksimum Covid-19 dalam setiap penyelenggaraan Pilkada tersebut.
Dimulainya kembali tahapan Pilkada tersebut di tengah Pandemi Covid-19, menuai respon yang beragam dari para sekretaris partai politik di Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Untuk Timses dan Parpol, Simak Tahapan Pendaftaran Paslon Pilkada Sukabumi 2020
Seperti Sekretaris DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Muhamad Sodikin. Pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi tersebut merespon baik.
"Kami berharap pelaksanaan Pilkada di setiap tahapannya berjalan lancar dan sesuai schedule yang sudah ditetapkan, hingga menghasilkan pemimpin yang mampu mengemban amanah lima tahun kedepan," kata Sodikin kepada sukabumiupdate.com, Jumat (19/6/2020).
Ia menilai penerapan standar protokol kesehatan maksimum adalah hal yang wajib. Menurutnya keselamatan tetap harus diutamakan. Lebih baik lagi jika ada terobosan, inovasi dan kreasi di dalam tahapannya.
"Memang semestinya seperti itu. Dalam perhelatan penting demokrasi yang melibatkan banyak pihak harus juga mengukur kesehatan masyarakat. Penyelenggara dan paslon perlu melakukan terobosan baru dengan tetap mengikuti standar protokol maksimum. Pada ahirnya paslon yang inovatif akan mampu mendulang suara dan penyelenggara bisa mewujudkan pesta demokrasi yang aman tertib dan demokratis," ungkap Sodikin.
BACA JUGA: Terapkan Protokol Kesehatan, Ada 860 TPS Tambahan di Pilkada 2020 Kabupaten Sukabumi
Segendang sepenarian pula disampaikan Sekretaris DPD PAN Kabupaten Sukabumi, Budi Mulyadi. Budi menilai, sudah menjadi amanat Undang-undang dan untuk memastikan proses demokrasi di Kabupaten Sukabumi berjalan lancar.
"Kami menyambut baik dilanjutkannya tahapan Pilkada Kabupaten Sukabumi, walaupun bulannya bergeser. Dari semula bulan September menjadi bulan Desember, tepatnya tanggal 9," kata Budi.
Menurutnya, pelaksanaan Pilkada di bulan Desember 2020 tidak akan membuat roda pemerintahan stagnan karena proses peralihan jabatan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi sudah sesuai masa jabatan.
"Mengenai standar protokol kesehatan Covid-19 kami juga menyambut baik, demi keselamatan dan kesehatan masyarakat Kabupaten Sukabumi, khususnya bagi petugas dan pemilih, tidak perlu ragu dan khawatir untuk berpartisipasi dalam melakukan pencoblosan di pesta demokrasi lima tahunan tersebut," ujarnya.
BACA JUGA: Gunakan Protokol Covid-19, Tahapan Lanjutan Pilkada Sukabumi di Bulan Juni 2020
Diwawancarai terpisah, Sekretaris DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Sukabumi, Tata Subrata mendukung terlaksananya Pilkada tahun ini. Ia menilai, Pilkada sebagai amanat dari Undang-undang dinilai penting untuk dikawal bersama agar pelaksanaannya berjalan lancar dan kondusif.
"Apalagi kita sebagai partai yang ada di pemerintahan harus mendukung penuh. Ini amanat Undang-undang. Penerapan standar protokol kesehatan maksimum Covid-19 ini juga penting sekali untuk diterapkan," tegasnya.
Lebih lanjut, Tata menilai pentingnya sosialisasi yang lebih masif kepada masyarakat agar tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Sukabumi 2020 ini bisa semakin meningkat. Ia mengaku cukup khawatir pandemi ini mempengaruhi tingkat partisipasi, menjadi berkurang lantaran masyarakat takut datang ke TPS.
"Dengan pola New Normal harusnya bisa diselaraskan dengan pola yang lebih maksimal dalam penyelenggaraannya. Ada kekhawatiran juga partisipasi menurun. Berangkat ke TPS sedikit takut dan paranoid. Itu wajar, makanya sosialisasi harus lebih digalakkan lagi. Makanya penerapan standar protokol kesehatan maksimal itu yang harus dipenuhi. Jangan sampai Pilkada ini sebagai pesta rakyat justru mengancam keselamatan rakyat," beber Tata.
BACA JUGA: Skenario Tambah Anggaran di Pilkada Sukabumi 9 Desember 2020? Ini Penjelasan KPU
Sementara itu, Sekretaris DPC PKB Kabupaten Sukabumi, H Usep mengaku cukup optimis Pilkada yang kembali bisa terlaksana tahun ini akan berjalan lancar dan kondusif, meski dalam pelaksanaannya harus menerapkan standar protokol kesehatan maksimum.
"Pilkada tahun ini diperkirakan akan berbeda dengan sebelumnya, karena harus menerapkan standar protokol kesehatan maksimum di tengah pandemi Covid-19. Ini adalah bentuk ikhtiar, supaya pesta demokrasi tetap berjalan, namun keselamatan masyarakat juga tetap diutamakan," singkatnya.