SUKABUMIUPDATE.com - Kapolda Jawa Barat, Irjen Agung Budi Maryoto bersama Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Tri Soewandono, melakukan patroli kewilayahan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Selasa (16/4/2019).
BACA JUGA: Panwascam Gunungguruh Sukabumi, Temukan Belasan Kotak Suara Rusak
Patroli kewilayah tersebut didampingi, Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi, Dandim 0622 Kabupaten Sukabumi, Letkol Inf Haris Sukarman, Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sardjono serta unsur terkait lainya dengan menggunakan kendaraan roda dua, menyambangi sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS), yakni TPS 22 di Kampung Cipatuguran dan TPS 85 di Kidang Kencana Kelurahan Palabuhabratu. Tak hanya ke TPS mereka meninjau pos pengamanan pemilu di alun alun Masjid Agung Palabuhanratu.
Kapolda Jabar, Irjen Agung Budi Maryoto memberikan pesan kepada angota TNI Polri yang bertugas untuk melakukan pengamanan pada pemilu 2019 ini. TNI Polri dalam hal ini tentunya harus bisa melindungi dan mengayomi masyarakat dalam pesta demokrasi.
"Kita berkewajiban mengimbau kepada masyarakat, nanti saat patroli ke kampung-kampung untuk menyampaikan bahwa TNI dan Polri siap mengawal dan mengamankan pesta demorasi ini, masyarakat tidak boleh ada rasa takut untuk hadir memberikan suara di TPS," ujarnya.
Agung juga berpesan agar petugas dilapangan untuk selalu menjaga kode etik sebagai anggota TNI Polri, sehingga tidak merusak proses distribusi dengan cara melayani, mengayomi lakukan sandang, dialog dengan tokoh masyarakat, tokoh agama sekitar.
"Kalau ada shalat wajib ikut juga, TNI Polri harus bersatu dengan masyarakat," ucapnya.
BACA JUGA: Amankan Pencoblosan di Kota Sukabumi, Lihat Kekuatan Pasukan TNI Polri
Menurut Agung, dalam pengamanan Polda Jabar menurunkan sekitar 24.650 personil petugas pengamanan TPS, dibantu dari siswa Stukpa kurang lebih 1.300 orang. Totalnya personil yang diterjunkan kurang lebih 25.400 orang.
"Kami juga dibantu TNI sebanyak 10.250 personel untuk melakukan kegiatan Preventif Patroli, ke objek vital juga di jaga, PLN Telkom mengantisipasi kalau terjadi pemadaman lampu. Ingat bahwa penghitungan di TPS bisa sampai malam, bahkan menjelang pagi," jelasnya.
Agung memastikan tidak ada istilah titik rawan, semua sudah diperintahkan kepada Kapolres tidak ada underestimate. "Semuanya bertanggung jawab tidak boleh underestimat. Ini bentuk kerjasama kita dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman di Kabupaten Sukabumi," pungkasnya.