SUKABUMIUPDATE.com - Kabupaten Sukabumi masih kekurangan jumlah petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) untuk membantu pengamanan Pemilu 2019. Jumlah kekurangan petugas Linmas sekitar 2.700 orang.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bagian Perlindungan Masyarakat (Linmas) Satpol PP Kabupaten Sukabumi, Yusep Wahyu Kodara. Kekurangan petugas tejadi karena ada penambahan Tempat Pemungutan Suara (TPS) jika dibandingkan dengan perhelatan Pilgub Jabar 2018.
"Kita kekurangan personel kurang lebih 2.700 orang," ujar Yusep usai mengisi kegiatan Diseminasi Peran Satuan Linmas Dalam Pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 di Gedung Olahraga (Gor) Desa Bojonggenteng, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Selasa (4/12/2018).
BACA JUGA: Pemilu 2019, KPU Kabupaten Sukabumi Butuh 15.736 Petugas Linmas
Seperti diketahui, KPU Kabupaten Sukabumi harus melakukan penambahan TPS menjadi 7.868 untuk Pemilu 2019. Jauh lebih banyak jika dibandingkan jumlah TPS pada Pilgub Jabar 2018 yakni 4.118.
Yusep menjelaskan, kekuranga personel Linmas ini sudah dikomunikasi dengan KPU Kabupaten Sukabumi. Nantinya KPU akan menyediakan pengadaan regulasinya.
"Dan kami yang menyediakan (merekrut,red) personel," imbuhnya.
BACA JUGA: Deklarasi Pemilu 2019 Hanya Dihadiri 10 Parpol, Ini Kata Bawaslu Kota Sukabumi
Berdasarkan data yang ada di Satpol PP Kabupaten Sukabumi, lanjut Yusep, saat ini jumlah personel linmas yang terdata berjumlah 15.343 orang. Pengamanan juga akan dibantu 103 personel Satpol PP Kabupaten Sukabumi, serta 317 anggota Satpol PP yang tersebar di seluruh kecamatan.
"Pada saat ini untuk anggota Satpol PP sendiri hanya ada 103 orang. Dibantu 317 personel yang tersebar di seluruh kecamatan.
Di sisi lain, diseminasi dilakukan untuk memberikan pemahaman dan pemantapan kepada seluruh kepala satuan linmas, dan kasatgas linmas di Kabupaten Sukabumi. Satpol PP melibatkan tokoh masyarakat dan ulama untuk terlibat dalam Satgas Linmas.
BACA JUGA: Ingin Pemilu Damai, Bawaslu Kota Sukabumi Minta Masyarakat Hindari Hal Ini
Satgas Linmas juga akan mendapatkan pelatihan terkait pengamanan Pemilu. Pelatihan akan diisi narasumber dari KPU, TNI/Polri, dan Bawaslu.
"Peranan alim ulama sebagai penyeimbang, kami harap dapat memberikan kesejukan kepada masyarakat melalui tausiyah-tausiyahnya. Biasanya suasana jelang pemilu sedikit berbeda. Kami harapkan dengan tausiah bisa meredam situasi yang demikian," katanya.
"Kami juga mengharapkan Linmas ini aktif mengajak masyarakat untuk berangkat ke TPS. Sehingga tingkat partisipasi pemilih bisa meningkat," imbuhnya.