SUKABUMIUPDATE.com - Debat kandidat terakhir (kedua) calon wali kota dan wakil wali kota Sukabumi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan lebih menekankan ke dalam infrasatuktur, layanan publik, dan keuangan daerah. Namun, dalam segmen pertama setiap paslon harus memaparkan visi -misi sesuai dengan tema.
"Pada debat pertama para calon pemaparan visi-misinya lebih umum. Tetapi, sekarang lebih fokus pemaparan yang sesuai dengan tema," ujar Komisioner Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat KPU Kota Sukabumi, Sri Utami kepada sukabumiupdate.com, Rabu (20/6/2018).
BACA JUGA: KPU Kota Sukabumi Tetapkan 229.478 DPS Pemilu 2019
Dalam segmen ke dua, tambah Sri lebih ke pertanyaan secara langsung dari panelis. Sehingga, terdapat interaksi antara panelis dan paslon di dalam debat tersebut. "Kalau debat pertama pertanyaan dari panelis dituangkan ke dalam amplop. Sekarang, panelis yang langsung menanyakan pertanyaan ke paslon," ucapnya.
Selain itu, debat antar paslon pun saat ini waktunya agak diperpanjang. Sehingga, tanya jawab antar paslon bisa lebih lama. "Debat pertama waktunya sedikit. Sekarang lebih lama. Sebab hanya empat segmen. Paling terakhir ialah pertanyaan dari masyarakat," jelasnya.
Selain itu, kata Sri KPU Kota Sukabumi mengganti moderator. Hal itu agar suasana lebih menyenangkan dan tidak terlalu tegang, tetap dari akademisi dan juga pemerhati. "Kami menjamin, moderator ini netral," ungkapnya.
BACA JUGA: KPU Kota Sukabumi Temukan 1.883 Surat Suara Pilwalkot Rusak
Dalam debat terakhir tersebut, tambah Sri KPU lebih banyak mengundang masyarakat. Terutama ormas dan OKP serta organisasi kemahasiswaan. Walaupun kuota sama dengan sebelumnya.
"Tamu yang kami undang lebih banyak dari masyarakat. Kalau bisa sih, kita mengundang seluruh masyarakat. Namun demi keamanan dan kenyamana, hanya perwakilan saja yang terundang," katanya.
BACA JUGA: Target 4 hari Rampung, KPU Kota Sukabumi Kerahkan 50 Petugas Sortir Surat Suara
Sementara itu alasan KPU memilih debat di Gedung Anton Soedjarwo pada debat terakhir ini lantaran melihat dari segi luasnya area gedung tersebut.
"Pemilihan Gedung Anton Soedjarwo ini berdasarkan hasil evalusi dari debat sebelumnya. Jadi mencari gedung yang lebih luas sehingga bisa menampung banyak termasuk kesejukan areanya," pungkasnya.