SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPR RI Fraksi PKS, drh Slamet, mengatakan bahwa ribuan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) yang tercecer di Jalan Selabenda, Kemang, Kabupaten Bogor pada Sabtu (26/5/2018) lalu menjadi citra buruk bagi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), apalagi hal itu terjadi disaat warga kesulitan mendapatkan e-KTP.
Menurutnya, kasus ini disinyalir ada oknum yang sengaja membuat e-KTP rusak dalam jumlah yang tidak rasional, terlebih terjadi ketika menjelang Pilkada langsung. Pasalnya undang-undang Pilkada saat ini mengisyaratkan bahwa dalam melakukan pencoblosan di TPS diharuskan membawa e-KTP.
"Makanya kejadian ini patut dicurigai oleh rakyat karena dikhawatirkan ada permainan oleh pemerintah dan kasusnya harus diusut tuntas serta harus disampaikan ke khalayak publik," tegasnya.
Oleh karena itu,kata Slamet, dirinya akan berusaha membawa kasus ini ke Pansus hak angket DPR sebab bisa saja jaringan tersebut menggunakan KTP palsu dan yang lebih dasyat lagi dampak dari kecerobohannya melebihi kasus terorisme dan narkoba.
BACA JUGA: Slamet Menilai Pemerintah Tak Ada Kemajuan Urus Tata Niaga Pangan
"Masa itu e-KTP rusak? Itu baru yang tercecer? Bagaimana yang tidak tercecer?, jadi jangan salahkan kalau muncul ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah. Kalau pemerintah yang terbentuk adalah dari hasil KTP aspal (Asli tapi Palsu) maka pemerintah yang terbentuk pun pemerintah aspal," cetusnya.