SUKABUMIUPDATE.com - Ketua umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Asal Sukabumi (PB Himasi) Eki Rukmansyah, menyayangkan belum maksimalnya penyelenggaraan debat publik pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi. Ia menilai, debat belum terlihat disuguhkan untuk kepentingan masyarakat.
"Sangat disayangkan, banyak yang tidak dilibatkan dalam debat publik. Baik dari kalarang masyarakat maupun Organisasi Kepemudaan (OKP)," ujar Eki kepada sukabumiupdate.com, Minggu (13/5/2018).
BACA JUGA: ASN Tak Netral, PB Himasi: Pemkot Sukabumi Harus Beri Sanksi Tegas
Seharusnya, kata Eki, seluruh elemen masyarakat semua diundang. Debat publik berbicara tentang masa depan Kota Sukabumi, masyarakat sangat berkepentingan untuk melihat kapasitas serta progra,-program para paslon.
"Jadi seharusnya seluruh elemen masyarakat diundang untuk menghadiri acara tersebut. Acara debat publik itu, seharusnya dapat merubah cara pandang masyarakat, bukan seakan-akan hanya ajang untuk mengobral janji saja," paparnya.
Adapun beberapa upaya pihak penyelenggara untuk mempublikasikan debat publik secara live, tambah Eki, ia meyakini masyarakat tidak akan seantusias ketika mereka diundang untuk datang ke lokasi.
"Kendalanya pasti masalah jaringan internet. Belum lagi kalau masyarakat tidak punya kuota sehingga tidak bisa melihat acara debat tersebut secara live, hal ini tentu harus segera di evaluasi oleh penyelenggara," tegasnya.
BACA JUGA: Panelis Sebut Debat Publik Perdana Pilwalkot Sukabumi Belum Memuaskan
Eki juga menantang kepada semua calon untuk menandatangani kontrak politik bersama seluruh elemen masyarakat dan mahasiswa. Apabila paslon sudah menjabat, program prioritas apa yang akan mereka laksanakan dan dengan jangka waktu berapa lama mereka siap untuk merealisasikannya.
"Ketika mereka dinilai gagal merealisasikan program prioritasnya, pasangan tersebut harus siap mengundurkan diri atau diturunkan oleh mahasiswa dan masyarakat," pungkasnya.