SUKABUMIUPDATE.com - Isu SARA dan tindakan intoleransi dikhawatirkan terjadi dalam setiap gelaran pesta demokrasi. Bahasan tersebut menjadi tema dalam diskusi yang digelar Forum Pemuda Lintas Agama (FPLA) Kota Sukabumi, Selasa (20/3/2018).
Ketua FPLA Kota Sukabumi, Isman Ahmad Zein mengatakan, banyak orang mempersepsikan pesta demokrasi sebagai ajang merebutkan kekuasaan. Tak heran, masih ada pihak-pihak yang cenderung menghalalkan segala cara.
BACA JUGA: FPLA dan Menwa Sukabumi Gelar Simposium Kebangsaan
"Ketika pesta demokrasi dipersepsikan seperti itu, maka segala cara pun akan dilakukan termasuk isu sara dan intoleransi," ujar Isman kepada sukabumiupdate.com, usai menggelar dialog interaktif terkait isu sara dan intoleransi rentan terjadi dalam pesta demokrasi.
FPLA tidak menginginkan hal tersebut terjadi. Hanya menimbulkan hubungan sosial dan keamanan di tengah masyarakat menjadi tidak kondusif.
"Ini upaya kami untuk menjaga kondusifitas kerukunan yang sudah terjalin lama di Kota Sukabumi. Saya kira pemuda harus menjadi garda terdepan dalam ruang ruang kerukunan terutama dalam momentum pesta demokrasi kali ini," paparnya.
BACA JUGA: Dua Tahun Spanda Journalist Kota Sukabumi, Lahirkan Generasi Anti Hoax
Menurut Isman, menjelang Pilkada 2018 sejauh ini kondisi saat ini masih dingin, tidak begitu ramai. Namun tetap harus menantisipasinya dan mengingatkan kepada para pemuda, tokoh pemuda setiap agama. Bahwa ruang pesta demokrasi harus dijadikan ruang silaturahmi bukan perpecahan karena beda pilihan.
"Kami berharap tidak muncul hal yang sifatnya sentimentil dalam pesta demokrasi ini dan saling menghormati dengan pilihan orang lain, apapun pilihannya. Jangan mudah terprovokasi dan terhasut omongan orang lain tanpa bisa melihat faktanya," pungkasnya.