SUKABUMIUPDATE.com - SMP Negeri 2 (Spanda) Kota Sukabumi sebagai sekolah percontohan penyelenggara Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, wajib memberi wadah bagi peserta didik untuk berkarya, belajar, dan berprestasi, guna menyiapkan kehidupan bermasyarakat. Inisalah satu dasar terbentuknya Spanda Journalist, sebagai salah satu ekstrakurikuler, dibidang Jurnalistik dan ilmu kebahasaan, dua tahun silam.
Saat ini, Spanda Journalist sudah melahirkan media massa resmi penyiaran berupa Spanda TV dan majalah sekolah bulanan, Buletin Spanda Smart. Keduanya aktif bahkan terus berkembang dari hanya wadah pembelajaran siswa di bidang Jurnalistik, Ilmu Bahasa, dan Sastra.
BACA JUGA: Mubes Sukabumi Jurnalis Forum, Pegang Teguh Kode Etik Jurnalis
Diusia kedua, spanda journalis menggelar Capacity Building atau penguatan kapasitas dan pelatihan jurnalistik dasar bagi siswa dilingkungan SMP Negeri 2. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari, pada tanggal 2 dan 3 Maret 2018 kemarin.
Pemateri yang dihadirkan untuk mengisi ilmu para peserta adalah alumni angkatan pertama, dan juga guru-guru Bahasa Indonesia yang kompeten dibidangnya. Kepala SMP Negeri 2 Kota Sukabumi, Dudi Jaelani, M. Pd., membuka kegiatan ini.
Dalam pidatonya, Dudi menegaskan pentingnya keberadaan pers, baik dari media massa resmi maupun jurnalisme khalayak. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi membuat informasi masuk dengan cepatnya dan tak terbendung, sehingga penting pendidikan dasar dan pengetahuan yang lebih tentang dunia jurnalistik.
"Spanda Journalist harus menjadi pelopor jurnalistik muda yang kreatif, mandiri, dan berprestasi, juga dapat memberikan informasi yang layak bagi masyarakat luas," jelasnya.
BACA JUGA: Tangkal Hoax, Himaikom STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi Gelar Seminar Jurnalistik
Hal serupa disampaikan Eti Sumiati, S. Pd.,Pembina Spanda Journalist dalam laporannya menyampaikan saat ini Spanda Journalist terus berkembang, dan memperluas jaringan dengan media massa resmi baik lokal maupun nasional. Hal ini bertujuan, agar keberadaan Spanda Journalist tidak hanya sebagai ekstrakurikuler di dalam sekolah, tapi juga harus menjadi organisasi dan media pembelajaran, untuk mempersiapkan kehidupan bermasyarakat.
“Setelah sukses menjadi bagian pada penyelenggaraan PON XIX Jawa Barat 2016, Spanda Journalist harus terus berkonsisten, mencetak prestasi sebanyak-banyaknya, dan memperluas jaringan dengan media massa yang ada di Indonesia,” lanjut Eti.
Dalam Capacity Building ini temanya adalah Stand Up Our New Generation, bermakna, ajakan kepada generasi baru untuk berdiri, berkarya, dan menciptakan prestasi baru demi kemajuan nusa dan bangsa. Siswa diajak belajar langsung, proses pembuatan karya jurnalistik, cara Jurnalis mengolah data dan informasi yang masuk di media sosial.
Zico, siswa kelas 8C SMP Negeri 2 mengaku senang dan menikmati kegiatan Capacity Building ini. Menurut Zico Jurnalis bukan sekedar mengolah data, menerima informasi, ataupun mencari informasi, lebih daripada itu, Jurnalis mengajarkan betapa pentingnya keberanian, sosialisasi, dan kerjasama tim.
BACA JUGA: Pimpinan DPRD Kabupaten Sukabumi Sampaikan Aspirasi Jurnalis Tolak RKUHP ke DPR
Disisi lain, Adnien Nailazakira ketua panitia mengatakan tujuan utama kegiatan ini adalah mendidik dan memberi pemahaman kepada pegiat jurnalistik baru. "Diharapkan, Spanda Journalist dapat terus menjadi media massa yang ramah anak, dari anak, oleh anak, dan untuk anak,” tegasnya.
Melalui Pendidikan Pelatihan Jurnalistik ini diharapkan menjadi tonggak awal dan akar untuk menciptakan generasi muda yang jujur, kompeten dibidangnya, dan tentunya anti Hoax.