SUKABUMIUPDATE.com - Maraknya berita palsu atau hoax turut menjadi perhatian Anggota Komisi IX DPR RI, Dewi Asmara. Fenomena ini, menurut Dewi, disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya budaya literiasi masyarakat yang masih kurang.
Hal tersebut disampaikan Dewi dalam sosialisasi empat pilar MPR RI di Aula Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (3/2/2018). Minimnya budaya literasi juga disebabkan pendidikan yang belum merata.
BACA JUGA: Kapolres Sukabumi Minta Santri Waspadai Hoax
"Literasi masyarakat masih kurang, dan pendidikan yang belum merata menjadi salah satu aspek meluasnya isu-isu hoax atau berita bohong," ujar politisi Partai Golkar ini.
Dewi menjelaskan, penyebaran berita hoax akhir-akhir ini semakin menjadi-jadi. Tak sedikit pihak yang menyebarkan informasi sebelah, yang ditambah atau dikurangi dari faktanya.
Tahun lalu saja, tak kurang dari 800 ribu situs berita palsu yang terdata di DPR-RI di blok. Ironinya, meski kebenarannya tidak bisa dipastikan, hoax dikemas sedemikian rupa. Membuatnya informasi yang ada di dalamnya seolah logis dan benar terjadi.
BACA JUGA: Kades Cimanggu Kabupaten Sukabumi Imbau Warga tak Terpancing Hoax di Medsos
Peredaran hoax dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab dengan beragam motif. Beberapa diantaranya dilatarbelakangi kepentingan politik, dan ekonomi.
"Contohnya, berita tentang bangkitnya PKI, penyerangan ulama, yang mengarah kepada keresahan warga. Tentunya masyarakat harus cerdas dan jangan resah tentang berita yang memicu provokatif, namun harus tetap waspada," Pungkasnya.