SUKABUMIUPDATE.com - Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sy Zainal Abidin menyebut pelaku dugaan pembacokan Ega Anugerah Putra (29 tahun) berjumlah tiga orang. Ini berdasarkan penyelidikan sementara dan selaras dengan keterangan saksi mata usai peristiwa tersebut terjadi pada Kamis dini hari, 28 April 2022.
"3 orang," singkat Zainal, Sabtu (30/4/2022). Zainal menyebut hingga kini polisi masih menyelidiki kasus yang menewaskan Ega di dekat rel kereta api di Kampung Ciandam RT 02/06 Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi. Termasuk memastikan pelaku apakah anggota geng motor. "Kita fokus ke lidik pelaku dulu."
Ega Anugerah Putra meninggal dunia setelah diduga dibacok kawanan bermotor pada Kamis, 28 April 2022, sekira pukul 03.00 WIB di dekat rel kereta api di Kampung Ciandam RT 02/06 Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi. Ega sendiri adalah warga Kelurahan Cibeureum Hilir, Kecamatan Cibeureum.
Saksi mata, DA (17 tahun), sempat melihat dugaan pembacokan tersebut. Namun, DA tak berani mendekat atau menolong korban lantaran diancam pelaku yang mengacungkan senjata tajam. Menurut DA, ada tiga pelaku yang berboncengan dengan satu sepeda motor, di mana dua di antaranya diduga melakukan pembacokan.
DA yang diancam ketika akan mendekat, berlari meminta bantuan warga. Namun selang beberapa saat, para pelaku kabur. DA dan warga sekitar berupaya menyelamatkan korban dengan membawanya ke RSUD R Syamsudin SH menggunakan sepeda motor. Tetapi sayang, nyawa Ega tak tertolong saat perjalanan menuju rumah sakit.
Paman korban menyebut sebelum peristiwa itu terjadi, korban pergi ke ATM di Perumahan Cibeureum untuk mengambil uang, bersama temannya menggunakan sepeda motor. Sebelum tempat kejadian dan sebelum mengambil uang, korban dan temannya berpapasan dengan pelaku, bahkan hampir tabrakan dan berujung adu mulut.
Setelah mengambil uang di ATM dan berniat pulang ke rumahnya, korban dan temannya dikejar pelaku sampai lokasi dugaan pembacokan dilakukan, yang tak jauh dari rumah korban. Sementara teman korban terpaksa melarikan diri karena ketakutan. Korban meninggalkan satu anak dan istrinya yang sedang hamil anak kedua.
Istri korban, Andini Suciwati Padilah (20 tahun) mengungkapkan, tak ada firasat apa pun sebelum peristiwa nahas itu terjadi. "Tidak ada tanda-tanda, di rumah kan dagang makanan anak, sosis goreng dan lainnya. Gak ngasih tanda mau pergi. Sama sekali gak menyangka jadi korban pengeroyokan," lirih Andini.
Sebelum kejadian itu, Ega mengungkapkan kepada Andini ingin celana jeans untuk Lebaran. Namun Andini belum bisa membelikannya sebab belum ada uang. Andini mengatakan sebelum kejadian tragis tersebut, sehari sebelumnya atau pada Rabu, 27 April 2022, sekira pukul 22.00 WIB, teman korban berinisial A yang saat kejadian bersama ke ATM, datang ke rumahnya.
Menurut Andini, sosok A tidak begitu dekat dengan suaminya. Korban dan temannya itu ngobrol dan keduanya pergi pada Kamis dini hari, 28 April 2022. "Ada temannya di rumah begadang. Jam 01.00-02.00 masih terdengar ngobrol berdua. Saat ke luar rumah gak bilang, biasanya bilang dulu pamit," ucapnya.
Korban pergi dibonceng menggunakan motor milik A dan peristiwa nahas itu pun terjadi. Korban diduga dibacok oleh beberapa orang di dekat rel kereta api. Setelah kejadian, temannya yang berinisial A menyatakan kalau korban minta diantar ke ATM untuk mengambil uang. Namun, Andini merasa janggal karena ATM milik korban ada di rumah.
"Nah agak aneh, kan ATM suami saya ada di rumah dua-duanya, berarti itu bukan suami saya yang ambil uang. Kayaknya ada yang nyuruh lagi," ujar dia. "Terus di dompetnya ada isi uang Rp 55 ribu. Biasanya suami gak pegang uang, mau gede atau kecil juga suka disimpan di rumah," sambung Andini. Kini, Andini berharap kepada kepolisian agar segera menangkap pelaku yang menghabisi nyawa suaminya.