SUKABUMIUPDATE.com - Suasana duka masih menyelimuti kediaman Ega Anugerah Putra (29 tahun), di Kampung Ciandam, Kelurahan Cibeureumhilir, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Jumat (29/4/2022). Ega merupakan korban keberingasan geng motor.
Dia ditemukan dalam keadaan terluka bersimbah darah dekat rel kereta api di Kampung Ciandam, Kelurahan Cibeureumhilir, Kamis dini hari, 28 April 2022. TKP tersebut berada tak jauh dari rumah korban, hanya beda RT saja. Ketika itu warga bergegas menolong korban, namun korban menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Baca Juga :
Korban meninggalkan satu anak dan istrinya yang sedang hamil anak kedua.
Istri korban, Andini Suciwati Padilah (20 tahun) mengungkapkan, tak ada firasat apapun sebelum peristiwa nahas itu terjadi.
"Tidak ada tanda-tanda, di rumah kan dagang makanan anak, sosis goreng dan lainnya. Gak ngasih tanda mau pergi. Sama sekali ga menyangka jadi korban pengeroyokan," lirih Andini kepada sukabumiupdate.com.
Hanya saja sebelum kejadian itu, Ega mengungkapkan kepada Andini ingin celana jeans untuk lebaran. Namun Andini belum bisa membeli celana itu sebab belum ada uangnya.
“Cuma pengen punya celana levis belum kebeli, kasian. Pengen punya baju bagus,” ujar Andini.
Andini menuturkan sebelum kejadian tragis yang menimpa suaminya itu, pada Rabu 27 April 2022 sekitar pukul 22.00 WIB datang temannya yang berinisial A.
Menurut Andini, sosok berinisial A itu tidak begitu dekat dengan suaminya. Korban dan temannya itu ngobrol dan keduanya pergi pada Kamis dinihari, 28 April 2022.
"Ada temannya di rumah begadang. Jam 01.00-02.00 masih terdengar ngobrol berdua. Pas keluar rumah nggak bilang, biasanya bilang dulu pamit,” jelasnya.
Korban pergi dibonceng menggunakan motor milik A dan peristiwa nahas itu pun terjadi. Korban dibacok oleh beberapa orang di dekat rel kereta api di Kampung Ciandam.
Setelah kejadian tersebut, orang berinisial A itu menyatakan kalau korban minta diantar ke ATM untuk mengambil uang.
Andini merasa ada yang janggal, sebab ATM milik korban ada di rumah. "Nah agak aneh, kan ATM suami saya ada di rumah dua-duanya berarti itu mah bukan suami saya yang ambil uang. Kayaknya ada yang nyuruh lagi," ujarnya.
"Terus di dompetnya ada isi uang Rp 55 ribu. Biasanya suami ga pegang uang mau gede atau kecil juga suka disimpan di rumah," sambungnya.
Andini pun berharap kepada Pihak Kepolisian agar segera menangkap pelaku yang menghabisi nyawa suaminya itu. "Pengennya dihukum setimpal, tak menerima suami meninggal secara tragis. Takutnya almarhum tak tenang disana," jelasnya.