SUKABUMIUPDATE.com - Polisi menyelidiki kasus dugaan pembacokan yang menewaskan EAP (29 tahun), warga Kelurahan Cibeureum Hilir, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi. Dugaan pembacokan ini terjadi di dekat rel kereta api di Kampung Ciandam RT 02/06 Kecamatan Cibeureum, Kamis (28/4/2022) sekira pukul 03.00 WIB.
Kepala Kepolisian Resor Sukabumi Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Sy Zainal Abidin mengatakan menerima laporan tersebut sekira pukul 04.00 WIB. "Saksi yang juga pelapor menyampaikan korban ditemukan dalam kondisi meninggal dengan dugaan menjadi korban penganiayaan oleh beberapa orang menggunakan senjata tajam," kata Zainal.
Zainal mengatakan Kepolisian Resor Sukabumi Kota sedang melakukan proses penyelidikan untuk memastikan kronologi yang sebenarnya. "Tindakan dari Polres saat ini melaksanakan lidik untuk memastikan kronologi kejadiannya," kata Zainal.
Terpisah, Pranata Humas Sub Koordinator Hukum RSUD Syamsudin SH Rachmi Santika mengatakan rumah sakit menerima jenazah EAP sekira pukul 04.21 WIB. "Kini jenazah diautoposi di Bandung. Kebetulan dokter forensik kami sedang umrah. Jadi agar proses kelanjutannya berjalan lancar, maka autopsinya dilakukan di luar," kata Rachmi.
Sebelumnya diberitakan, EAP (29 tahun) tewas setelah diduga dibacok kawanan bermotor pada Kamis (28/4/2022) sekira pukul 03.00 WIB di dekat rel kereta api di Kampung Ciandam RT 02/06 Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi. EAP sendiri adalah warga Kelurahan Cibeureum Hilir, Kecamatan Cibeureum.
Saksi mata, DA (17 tahun), mengaku sempat melihat dugaan pembacokan tersebut. Namun, DA tak berani mendekat atau menolong korban lantaran diancam pelaku yang mengacungkan senjata tajam. Ada tiga pelaku yang berboncengan dengan satu sepeda motor, di mana dua di antaranya diduga melakukan pembacokan terhadap EAP.
"Awalnya saya diam dekat rel kereta api, kemudian ada motor dan korban lompat ke dekat selokan. Setelah itu, korban disikat oleh dua orang diduga geng motor, kanan-kiri," kata DA. Menurut DA, korban berusaha melarikan diri, namun kembali ditarik pelaku ke dekat rel kereta api dan diduga dibacok lagi.
DA yang diancam ketika akan mendekat, berlari meminta bantuan warga. Namun selang beberapa saat, para pelaku kabur. DA dan warga sekitar berupaya menyelamatkan korban dengan membawanya ke RSUD R Syamsudin SH menggunakan sepeda motor. Tetapi sayang, nyawa EAP tidak tertolong saat perjalanan menuju rumah sakit.
DA mengaku tak mengenali para pelaku yang terlihat mengenakan jaket warna hitam dan celena pendek cokelat. Para pelaku menggunakan satu sepeda motor. "Yang menghajar (diduga membacok) dua orang, satu orang menunggu di motor," kata DA. "Pelaku membawa senjata tajam panjang, kelihatannya jenis samurai karena panjang," tambah dia.