SUKABUMIUPDATE.com - Pria berinisial EAP (29 tahun) tewas setelah diduga dibacok kawanan bermotor pada Kamis (28/4/2022) sekira pukul 03.00 WIB di dekat rel kereta api di Kampung Ciandam RT 02/06 Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi. EAP sendiri adalah warga Kelurahan Cibeureum Hilir, Kecamatan Cibeureum.
Saksi mata, DA (17 tahun), mengaku sempat melihat dugaan pembacokan tersebut. Namun, DA tak berani mendekat atau menolong korban lantaran diancam pelaku yang mengacungkan senjata tajam. Ada tiga pelaku yang berboncengan dengan satu sepeda motor, di mana dua di antaranya diduga melakukan pembacokan terhadap EAP.
"Awalnya saya diam dekat rel kereta api, kemudian ada motor dan korban lompat ke dekat selokan. Setelah itu, korban disikat oleh dua orang diduga geng motor, kanan-kiri," kata DA kepada sukabumiupdate.com. Menurut DA, korban berusaha melarikan diri, namun kembali ditarik pelaku ke dekat rel kereta api dan diduga dibacok lagi.
DA yang diancam ketika akan mendekat, berlari meminta bantuan warga. Namun selang beberapa saat, para pelaku kabur. DA dan warga sekitar berupaya menyelamatkan korban dengan membawanya ke RSUD R Syamsudin SH menggunakan sepeda motor. Tetapi sayang, nyawa EAP tidak tertolong saat perjalanan menuju rumah sakit.
Baca Juga :
DA mengaku tak mengenali para pelaku yang terlihat mengenakan jaket warna hitam dan celena pendek cokelat. Para pelaku menggunakan satu sepeda motor. "Yang menghajar (diduga membacok) dua orang, satu orang menunggu di motor," kata DA. "Pelaku membawa senjata tajam panjang, kelihatannya jenis samurai karena panjang," tambah dia.
Paman korban, Y (39 tahun) menyebut sebelum peristiwa itu terjadi, korban pergi ke ATM yang ada di Perumahan Cibeureum untuk mengambil uang, bersama satu temannya menggunakan sepeda motor. Menurut Y, sebelum tempat kejadian dan sebelum mengambil uang, korban dan temannya berpapasan dengan pelaku, bahkan hampir tabrakan.
"(Setelah hampir tabrakan), sempat adu mulut," kata Y. Setelah mengambil uang di ATM dan berniat pulang ke rumahnya, Y mengatakan korban dan temannya dikejar para pelaku sampai lokasi dugaan pembacokan dilakukan, yang tak jauh dari rumah korban. "Pelaku mengejar sampai rel kereta. (Korban) jatuh ke selokan, digotong, baru dibacok."
Sementara itu, kata Y, teman korban terpaksa melarikan diri karena ketakutan. Pihak keluarga dan warga setempat menduga para pelaku merupakan anggota geng motor. "Soalnya orang di depan juga ada yang akan ke pasar, mau disabet," kata Y.
Korban meninggalkan satu anak dan istrinya yang sedang hamil anak kedua. Korban pun dikenal sebagai sosok yang baik dan tak pernah mengikuti organisasi apa pun. Sehari-harinya, korban mencari nafkah dengan berjualan makanan anak-anak.
"Korban tidak pernah bergabung apa-apa," kata Y. Kekinian, korban rencananya akan menjalani autopsi di salah satu rumah sakit di Bandung. "Lukanya di punggung samping, lengan, dan kepala," ucap Y.