SUKABUMIUPDATE.com - Geopark Ciletuh Sukabumi merupakan kawasan yang dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi ikon pariwisata, tak hanya di Indonesia, namun juga dunia. Selain itu, lokasi ini pun memiliki catatan sejarah menarik yang patut ditelusuri.
Geopark Ciletuh Sukabumi atau lengkapnya Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark memiliki luas sekira 126 ribu hektar atau 30,3 persen dari luas wilayah Kabupaten Sukabumi. Taman bumi ini tersebar di 74 desa di delapan kecamatan Kabupaten Sukabumi, yakni Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Waluran, Ciemas, Ciracap, dan Surade.
Akses Menuju Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark
Titik pertama yang harus didatangi wisatawan saat akan berkunjung ke Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark adalah Geopark Information Center yang berlokasi di Jalan Raya Citepus Palabuhanratu. Ini menjadi layanan pusat informasi geopark dan sekaligus sebagai pusat informasi pariwisata.
Setelah cukup mendapatkan informasi mengenai Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark di Geopark Information Center, Anda bisa langsung memilih jalur geowisata yang tersedia, mulai dari objek yang ada di wilayah Palabuhanratu-Cisolok hingga menuju kawasan inti di Ciletuh.
Untuk menuju kawasan inti, dari Geopark Information Center Anda dapat memasuki jalur sabuk Loji yang membentang di sepanjang wilayah Palabuhanratu-Simpenan-Pantai Loji-Girimukti-Tamanjaya-Ciracap atau Ujunggenteng.
Revalidasi Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark
Kini Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark kembali menjalani revalidasi. Revalidasi dilakukan dengan ketentuan seluruh aplikasi dan persyaratan penilaian harus disetorkan ke Unesco. Revalidasi ini dilakukan dalam jangka waktu empat tahun sekali dengan 13 rekomendasi yang harus diselesaikan.
Rekomendasi tersebut antara lain master plan Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu tahun 2017-2025 yang disusun Kementerian Pariwisata, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang harus didukung oleh bukti administrasi dan anggaran dari seluruh mitra.
Kemudian perjanjian kemitraan yang telah ditandatangani Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark harus dilanjutkan dan diperkuat dengan aktivitas spesifik yang sesuai dan terintegrasi. Selanjutnya perlu ada pengembangan dan peningkatan infrastruktur bagi pengunjung, memperluas program pendidikan, mengembangkan modul-modul training untuk pemandu lokal, dan melakukan riset-riset yang lebih spesifik.
Selain itu, rekomendasi lain yang juga harus dilakukan adalah menginventarisasi warisan tak berwujud, memperbaiki panel informasi ilmiah dan interpretasi materi yang mudah dipahami, membangun kerja sama kemitraan, mengembangkan seluruh kawasan dengan kualitas yang sama, mengembangkan kerja sama internasional dan pertukaran pengalaman, menghindari pengulangan penggunaan terminologi Geo Area dan memperkuat jejaring dengan Unesco Global Geopark yang lain.
Artikel lengkap soal Geopark Ciletuh Sukabumi bisa baca di sini.