SUKABUMIUPDATE.com - Satu keluarga di Kota Sukabumi, Jawa Barat, tertimbun longsoran Tembok Penahan Tanah (TPT) sebuah gudang yang berada di Jalan Lamping RT 04/05 Kelurahan Gedong Panjang, Kecamatan Citamiang.
Penghuni rumah yang berjumlah empat jiwa kemudian dilarikan ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, satu di antaranya kritis. Kejadian nahas itu berlangsung pada Kamis 14 April 2022 malam sekitar pukul 22.30 WIB.
Cucu Sumiati (65 tahun), pemilik rumah kontrakan yang ditinggali korban mengatakan, pada saat kejadian itu berlangsung, dirinya dan keluarga sedang tidur. Namun, dia terbangun untuk melaksanakan ibadah dan mendengar suara longsoran tanah.
"Anak teriak pas dilihat tiga orang tertumpuk reruntuhan bangunan, empat malahan. Suaminya masih bangun. Dia cari-cari istrinya sama anaknya yang kecil sambil ngekorehin (mengeruk) reruntuhan," katanya kepada awak media, Jumat (15/4/2022).
Baca Juga :
Baca Juga :
Menurut Cucu, di sekitaran TPT yang ambruk tersebut dulunya adalah Kolam. Dan kini diratakan dengan tanah yang rencananya akan dibikin sebuah gudang.
"Saya sudah was-was, pernah lapor ke pak RT terkait bangunan ini. Tapi ga tau, kan itu teh sungai bawahnya. Gimana kalau ada kejadian roboh dan banjir kan ke masyarakat. Udah keliatan retak-retak tanah diatasnya. Orang juga bisa menilai walaupun ditutup-tutupi juga," tuturnya.
"Kalau warga tau mah dulu mau bikin pabrik, pernah minta izin dua kali, cuman limbahnya bau asem dan ke air sungai warna putih dan banyak kotoran. Dan yang ini mah kayanya buat bikin gudang, tidak tau gudang apa," sambungnya.
Sementara itu, korban yang dilaporkan kritis, Safira Putri, saat ini masih dalam pengawasan Dokter di Rumah Sakit Unit Daerah (RSUD) Syamsudin SH. Batita berusia 2 tahun tersebut masih belum sadarkan diri.
Pranata Humas Sub Koordinator Hukum RS Syamsudin SH Rachmi Santika mengatakan, korban tiba di rumah sakit pada Kamis malam 14 April 2022 sekitar pukul 23.33 WIB.
“Setelah dilakukan perawatan di IGD pasien dibawa ke ruang ICU untuk mendapatkan perawatan intensif oleh dokter spesialis bedah saraf dan akan dilakukan tindakan lebih lanjut,” kata Rachmi saat dihubungi sukabumiupdate.com.
Rachmi memastikan, korban saat ini masih mendapatkan perawatan dan dalam pengawasan intensif di ruangan ICU.
“Saat ini pasien masih mendapatkan perawatan di ruang ICU RSUD R Syamsudin SH. Kondisi saat ini masih dalam pengawasan intensif,” ujarnya.
Sedangkan untuk ibu, bapak, dan kakaknya Safira, sudah diizinkan pulang dari RSUD R Syamsudin SH.