SUKABUMIUPDATE.com - Dituduh maling anjing, dua pria yang babak belur 'dihakimi' warga di Kecamatan Cidolog Kabupaten Sukabumi Kamis malam tadi, 17 Maret 2022 kini masih dirawat di rumah sakit Sagaranten. Satu dari keduanya pria ini adalah anggota Dinas Pemadam Kebakaran atau Damkar Kabupaten Sukabumi yang bertugas di sektor Jampangkulon.
Selain anggota Damkar dengan spesialis rescue, L ternyata anggota organisasi pemburu dan menembak dan sering berburu hewan liar pengganggu ladang atau tanaman warga. Setelah menerima kabar anggotanya babak belur ditangkap warga di Cidolog, Dinas Damkar Kabupaten Sukabumi langsung melakukan pengumpulan data dan informasi.
Andri Mulyadi Kabid Penyelamatan Dinas Damkar Kabupaten Sukabumi menjelaskan ada sejumlah informasi penting yang harus disampaikan kepada publik terkait permasalahan ini.
Pertama membenarkan salah satu pria yang ditangkap warga dan babak belur itu adalah anggota Damkar Kabupaten Sukabumi yang bertugas di sektor Jampangkulon sebagai salah satu unit rescue. Kedua, L saat kejadian tengah lepas piket jadi diluar pemantauan kedinasan, namun walaupun lepas piket harus siap siaga.
Baca Juga :
yang Ketiga lanjut Andri diketahui L juga anggota Perbakin dan memiliki sertifikat serta punya biasa menembak dan memiliki senapan berburu. Keempat, L suka berburu babi liar dan sering berburu, saat kejadian tengah berburu dengan rekan-rekan membawa mobil.
"Kami duga L saat itu tengah berburu babi dan biasa bawa anjing. Larut malam dan saat mereka berhenti di satu lokasi, disangka warga mereka maling. Sama warga diteriaki maling. Fatalnya L dan rekan-rekannya kabur lari pakai mobil itu. Dihalangi dan tetap jalan, tertangkap di Cidolog," beber Andri.
Damkar juga memastikan jika L tidak punya senjata api, namun hanya memiliki senapan berburu. "Kami meminta informasi juga dari keluarga dan sumber informasi lain terkait L anggota Perbakin," lanjutnya.
Saat ini ungkap Andri, Kondisi L dan rekannya yang ditangkap warga membaik tapi masih berada di RSUD Sagaranten. "Terakhir kami serahkan kasus ini kepada pihak berwenang dalam hal ini kepolisian," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, jajaran Polsek Sagaranten yang menangani kasus ini masih menunggu koordinasi dari Polsek Tegalbuleud. Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Sagaranten Brigadir Polisi Kepala Lukky Lukmanul Hakim mengatakan masih menangani kasus dugaan pencurian anjing tersebut dan berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor Tegalbuleud karena lokasi dugaan pencuriannya ada di sana.