SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah warga Kampung Cisaar RT 01/01, Desa Cijambe, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, merasakan getaran yang cukup besar saat terjadi pergerakan tanah pada Kamis, 10 Maret 2022, sekira pukul 22.00 WIB. Peristiwa ini terjadi saat hujan lebat mengguyur wilayah tersebut.
"Iya terasa getaran. Ketika itu, saya sedang di dalam rumah bersama keluarga," kata Maman (70 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (12/3/2022). Maman merupakan salah satu warga Kampung Cisaar yang rumahnya terdampak pergerakan tanah. Sehari-harinya, dia bekerja sebagai petani.
Tak hanya menimpa rumahnya, Maman menyebut pegerakan tanah juga membuat rumah warga lain, bernama Dadang, retak pada bagian dinding. Menurut Maman, retakan pergerakan tanah ini memiliki panjang kurang lebih 50 meter, lebar 10-15 sentimeter, dan menjalar melewati lima rumah di Kampung Cisaar RT 01/01.
Wartawan coba menemui Dadang dan keluarganya. Namun, tidak ada pihak keluarga yang bisa diwawancarai dan hanya menunjukkan kondisi rumah mereka yang retak.
Tetangga Dadang, Neni (24 tahun) mengalami hal serupa. Namun kata Neni, ini merupakan kali kedua terjadi pergerakan tanah yang menyebabkan rumahnya retak. "Ini kejadian kedua, setelah tahun lalu," ucapnya sambil menunjukkan retakan yang sudah ditambal.
Hingga berita ini ditayangkan, tidak ada korban luka maupun jiwa akibat kejadian ini. Petugas setempat pun sudah mendatangi lokasi dan warga yang terdampak masih menempati rumah mereka, meski dengan perasaan waswas. Mereka pun kini berharap ada tindakan lebih lanjut dari pihak terkait.
Sebelumnya, berdasarkan laporan sementara yang diterima, pergerakan tanah pada Kamis tersebut menyebabkan lima rumah terdampak dan mengakibatkan kerugian hingga puluhan juta rupiah.
REPORTER: CRP 4