SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan santri di Desa Cipanengah Kecamatan Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi Jawa Barat masih diobservasi oleh tim medis setempat. Para santri ini sejak Jumat subuh tadi (11/3/2022) mengalami dugaan gejala keracunan.
Dihubungi melalui sambungan telepon, Camat Bojonggenteng Pendi Efendi menjelaskan kronologi dugaan keracunan makanan atau minuman ini. Tadi pagi sekitar pukul 09.30 WIB, Puskesmas Bojonggenteng dapat laporan dari pengasuh salah satu pondok pesantren di sana, ada sejumlah santri yang mengalami keluhan BAB terus menerus, muntah disertai dengan pusing dan sakit kepala.
"Petugas kesehatan Puskesmas Bojonggenteng dan Perangkat Kecamatan langsung mendatangi ke lokasi dan melakukan pemeriksaan. Ditemukan 30 santri putri dan 11 orang santri putra yang mengalami keluhan dan gejala yang sama," jelasnya.
Dari keterangan pengasuh pondok pesantren, lanjut Pendi gejala tersebut terjadi setelah santri memakan makanan yang disajikan untuk makan malam pada sekitar jam 21.30 WIB. "Saat itu sekitar 300 santri yang makan dari menu berupa nasi, semur ayam, bihun dan bubur kacang."
"Jadi total yang ditangani itu ada 41 santri. Tidak ada yang berat sehingga harus dirujuk ke rumah sakit. Semuanya ditangani di posko dan dipantau oleh TRC Puskesmas Bojonggenteng," beber Pendi.
Untuk memudahkan penanganan, Puskesmas Bojonggenteng dan Satpol PP kecamatan membuat posko medis lingkungan pesantren. Karena keluhan ringan dan tidak ada yang mengalami tanda-tanda dehidrasi jadi semua santri yang mengalami gejala ditangani dengan therapy obat-obatan.
"Hasil evaluasi pada hari kamis banyak santri yang berpuasa. Saat berbuka puasanya banyak yang makan makanan kurang baik seperti pedas dan asam sehingga berpotensi mengalami keluhan lambung," pungkasnya.