SUKABUMIUPDATE.com - Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, merupakan salah satu daerah penghasil tanaman jagung hibrida yang sudah terkenal hingga luar daerah.
Beberapa desa di kecamatan tersebut yang menjadi sentra jagung hibrida diantaranya Desa Sindangresmi, Cijulang, Panumbangan dan Desa Jampang Tengah.
"Kecamatan Jampang Tengah dari bulan Februari dan Maret ini masuk panen raya jagung hibrida," kata Kepala UPTD Pertanian Wilayah Jampang Tengah, Bambang Sudarsono kepada sukabumiupdate.com, Rabu (9/3/2022).
Baca Juga :
Pada bulan Februari tercatat panen 550 hektar, kata Bambang dan pada Maret ini direncanakan akan ada panen kurang lebih 750 hektar. Produktivitasnya per hektar mencapai 9-11 ton tongkol jagung kering dan jika diolah menjadi jagung pipil kering menjadi 6 hingga 6,5 ton.
"Saat ini panen sekitar 60 persen dari tanaman jagung yang ada di Kecamatan Jampang Tengah. Petani biasanya tanam sebanyak 2 kali di bulan April - Mei dan musim tanam kedua di bulan Oktober - Desember,” jelas Bambang.
Menurut dia pada periode tanam bulan Oktober, November serta Desember 2021, petani melakukan penanaman secara swadaya dan tidak ada bantuan dari pemerintah. Tapi untuk tanam kedua bulan April akan ada bantuan benih dari Kementerian Pertanian (Kementan). “Itu sedang proses bantuan benih dari Kementan," bebernya.
Bambang menyatakan untuk pemasaran jagung hasil panen ini lancar. Sebab jagung pipil sangat dibutuhkan terutama untuk pakan ternak. “Kebanyakan pemasaran diambil oleh PT Harim Cianjur," terangnya.
Untuk harga jagung pipil kering fluktuatif. Untuk saat ini Rp 4.800 per Kg sedangkan harga tertinggi bisa mencapai Rp 5.500 Kg.
Bambang mengatakan kelancaran proses penanaman hingga panen tidak lepas dari peran pembinaan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Jampang Tengah ke kelompok pertanian (poktan). Pembinaan ini dikoordinir Rosidin, sebagai kepala BPP.
“Kecamatan ini sudah dikenal sebagai sentra jagung hibrida sampai ke tingkat Jawa Barat," pungkasnya.