SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah truk bermuatan gabah diduga rem blong dan menabrak tembok jembatan Cipanarikan, Desa Gunungbatu, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Ahad, 6 Maret 2022, sekira pukul 17.00 WIB. Insiden ini membuat warga yang sedang mencari korban hanyut di sungai sekitar lokasi kaget.
Warga sekitar, Aben, mengatakan truk tersebut melaju dari arah Kampung Cigelang, Desa Gunungbatu, menuju jalan kabupaten ruas Ciracap - Ujunggenteng, Kabupaten Sukabumi. Saat melewati jalan menurun dan akan melintasi jembatan Cipanarikan, truk warna kuning ini tidak bisa dikendalikan karena jalanan licin dan rem yang diduga blong.
"Akhirnya sopir banting setir ka arah kiri dan menabrak tembok jembatan," kata Aben kepada sukabumiupdate.com. Diketahui, ada sejumlah warga yang berkumpul di sekitar jembatan Cipanarikan untuk mencari korban hanyut asal Kampung Ciwangi RT 04/01 Desa Sidamulya, Kecamatan Ciemas.
Menurut Aben, ada salah satu warga Desa Gunungbatu yang terluka akibat kejadian ini karena berusaha menghindari truk dengan melompat ke sungai Cipanarikan (di bawah jembatan Cipanarikan). "Warga tersebut lompat ke sungai dan tertimpa material jembatan yang hancur, sehingga mengalami patah tulang pada bagian tangan."
Hingga berita ini ditayangkan, truk tersebut masih dievakuasi dengan menurunkan muatannya. Sementara pencarian korban hanyut masih terus dilakukan.
Baca Juga :
Diberitakan sebelumnya, dua warga Kampung Ciwangi RT 04/01 Desa Sidamulya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, hanyut terbawa arus sungai Leuweung Hejo pada Ahad, 6 Maret 2022. Tetangga menyebut kedua korban adalah bapak dan anak yang baru pulang memanen padi huma.
Tetangga korban, Ade Sohari (40 tahun) mengatakan korban adalah Dana (50 tahun) dan anaknya, Habibi (7 tahun). Sekira pukul 16.30 WIB, keduanya berniat pulang setelah memanen padi huma. Saat menuju rumah, Ade menyebut, keduanya menyeberangi Leuwi Buleud di kawasan Leuweung Hejo.
"Bapak dan anak tersebut mau pulang ke Ciwangi menyeberang Leuwi Buleud di kawasan Leuweung Hejo menggunakan jembatan bambu sepanjang 4 meter," kata Ade. "Saat di tengah (jembatan), bambu tersebut patah dan mereka hanyut terbawa air deras," tambahnya.
Menurut Ade, sungai Leuweung Hejo mengalir ke sungai Cipanarikan dan ke laut Pangumbahan. "Mereka melintas dan hanyut saat banjir bandang besar," ucap dia. Diketahui, lokasi hanyutnya kedua korban berada di perbatasan Desa Sidamulya dan Desa Gunungbatu, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.